Israel Terpantau Ketat Pasca Kejatuhan Al-Assad, Ada Peluang dan Risiko Besar!
GELUMPAI.ID – Israel sedang mengamati dengan cermat kejatuhan cepat pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dianggap sebagai perubahan strategis terbesar di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Kejadian ini memunculkan campuran perasaan harapan dan kekhawatiran dari pejabat Israel mengenai dampaknya.
Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut penggulingan al-Assad sebagai “hari bersejarah” setelah serangan yang dilancarkan Israel terhadap pendukung Assad, yakni Iran dan Hisbullah di Lebanon, yang telah memicu reaksi berantai di seluruh kawasan.
“Ini tentu menciptakan peluang baru yang sangat penting bagi Negara Israel. Namun, ini juga bukan tanpa risiko,” ujar Netanyahu dalam kunjungannya ke kawasan perbatasan pada hari Minggu.
Israel bahkan sudah memindahkan tank ke zona penyangga di perbatasan Suriah untuk mencegah meluasnya kerusuhan yang sedang terjadi, tetapi mereka menegaskan niatnya untuk tetap berada di luar konflik yang melanda negara tetangga itu.
Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel sedang mengembangkan kebijakan “persahabatan baik” dan akan “menawarkan tangan perdamaian” kepada warga Druze, Kurdi, Kristen, dan Muslim di wilayah tersebut.
“Kami akan terus memantau perkembangan. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi perbatasan kami dan menjaga keamanan kami,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang direkam.
Dikutip dari Konsul Jenderal Israel di New York, Ofir Akunis, ia menyatakan, “Saat ini, jika kami tidak diserang, kami hanya akan mempertahankan situasi yang ada.” Ia juga menegaskan bahwa ancaman dari “sumbu jahat Shiite-Iran” belum sepenuhnya hilang, meskipun ada perubahan, dan semua pihak harus lebih waspada.
Dilansir dari laporan militer Israel yang menyatakan bahwa mereka tidak akan terlibat dalam peristiwa internal Suriah, tetapi mereka akan “bertindak sesuai kebutuhan untuk mempertahankan zona penyangga dan melindungi Israel beserta warganya.”
Kehancuran cepat pemerintahan Suriah ini memberi Israel campuran masalah dan peluang. Dikutip dari Dina Lisnyansky, seorang ahli politik regional di Universitas Tel Aviv, ia mengungkapkan bahwa ketidakmampuan Iran untuk melindungi sekutu lamanya, Assad, memperlihatkan kelemahan yang disorot oleh kampanye Israel yang menghancurkan Hisbullah, yang menyebabkan kelompok proxy Iran ini terpuruk, persenjataannya hancur, dan sebagian besar pemimpinnya tewas.
Tinggalkan Komentar