GELUMPAI.ID – Serangan Israel di Gaza kembali memakan korban. Setidaknya 13 orang tewas akibat serangan udara Israel yang melanda wilayah Gaza. Tujuh orang di antaranya jatuh di kamp Nuseirat, Gaza Tengah, dan enam lainnya di Gaza Selatan.
Dilansir dari Anadolu Agency, serangan udara yang dilakukan pada Selasa pagi menargetkan sebuah rumah di kamp Nuseirat, yang menyebabkan tujuh orang tewas. Beberapa korban juga dilaporkan mengalami luka parah. Sumber medis di Rumah Sakit al-Awda mengonfirmasi bahwa korban termasuk seorang wanita dan tiga anak.
Selain itu, Quds News Network melaporkan bahwa Mohamed Khalifa, seorang pemain sepak bola Palestina, juga termasuk salah satu korban dalam serangan tersebut.
Sumber lain dari Wafa melaporkan bahwa serangan di Gaza Selatan mengakibatkan enam orang tewas. Tiga korban tewas akibat serangan drone di utara kota Rafah, dua lainnya di area Shakoush barat laut Rafah, dan satu korban lainnya di Khirbet al-Adas, bagian utara Gaza Selatan.
Sebelumnya pada Senin malam, satu orang Palestina juga tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah keluarga Meqdad di Sheikh Radwan, utara Gaza City.
Pada hari yang sama, hampir dua puluh orang dari satu keluarga yang mengungsi di Beit Lahiya dan Jabalia, yang sedang menuju Beit Hanoon, tewas dalam serangan yang menghantam bangunan tempat berlindung mereka di Gaza Utara. Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan langsung dari Deir el-Balah, menyebutkan bahwa serangan tersebut menewaskan pria, wanita, anak-anak, hingga orang tua.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, warga setempat memperlihatkan video yang menunjukkan jenazah korban yang disusun di jalanan setelah penyerangan tersebut.
Di Deir el-Balah, Gaza Tengah, pasukan angkatan laut Israel juga menahan enam nelayan Palestina yang berusaha melaut ke Laut Mediterania pada Selasa pagi.
Sejak Oktober lalu, pasukan Israel telah menerapkan blokade mematikan di berbagai wilayah utara Gaza, seperti di Jabalia dan Beit Lahiya, yang turut menyebabkan lebih dari 44.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 105.000 terluka akibat serangan berkelanjutan.