GELUMPAI.ID – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjelang seratus hari pertama harus menghadapi beban besar dari masa lalu. Salah satunya, katanya, adalah krisis fiskal yang melanda Indonesia.
Hasto, ketika ditemui di Lenteng Agung, Jakarta, pada Jumat, 17 Januari 2025, menyebutkan, “PDI Perjuangan mencatat bahwa di dalam awal pemerintahan dari Presiden Prabowo kami melihat ada berbagai hal sebagai akibat beban masa lalu.”
Situasi ekonomi yang kompleks mengarah pada menyempitnya ruang fiskal negara, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini memunculkan kekhawatiran terhadap masa depan ekonomi dalam pemerintahan Prabowo.
Beban yang dimaksud Hasto antara lain berhubungan dengan kemiskinan dan keterbatasan fiskal, yang menambah tantangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, PDIP tetap bersikap konstruktif dengan memberikan berbagai masukan agar pemerintah dapat mengatasi tantangan ini.
“Kami memberikan masukan-masukan yang konstruktif, hal-hal terkait dengan pemberdayaan petani, meningkatkan kesejahteraan gaji buruh, kemudian bagaimana membangun industrialisasi,” ujar Hasto lebih lanjut.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan penilaian positif terhadap pemerintahan Prabowo meski baru mencapai seratus hari. Melalui pengamatan di tatanan akar rumput, Jokowi mengungkapkan dukungan terhadap kinerja Prabowo.
“Kalo yang saya baca di akar rumput, di grassroot, sangat bagus. Nanti keliatan di survei kinerja ya,” kata Jokowi saat ditemui media di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 16 Januari 2025.
Namun, Jokowi menekankan bahwa penilaian harus dilakukan oleh rakyat Indonesia, bukan hanya berdasarkan pandangan satu individu.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa meskipun pemerintahan Prabowo belum genap 100 hari, sejumlah prestasi dan kebijakan ekonomi yang positif sudah terlihat.
Sumber: TEMPO
