GELUMPAI.ID — Jorge Martin akhirnya kembali ke lintasan MotoGP untuk pertama kalinya sejak mengalami cedera parah dalam tes pramusim di Sepang.
Pebalap yang musim lalu meraih gelar juara bersama Pramac Ducati itu kini bersiap menjalani debut balap akhir pekan bersama Aprilia di Qatar.
Namun, Martin mengakui dirinya belum dalam kondisi terbaik.
“Ini dua bulan yang sangat sulit. Saya sudah bekerja keras untuk bisa berada di sini hari ini,” ucap Martin saat sesi media di Lusail.
Ia mengalami patah tulang di tangan dan kaki setelah highside saat tes, lalu kembali celaka saat latihan Supermoto hingga mengalami sepuluh patah tulang.
Insiden tersebut memaksanya absen dari tiga seri awal musim ini.
“Saya belum tahu apa yang bisa saya harapkan. Saya belum merasa 100%. Tenaga saya sudah lumayan, tapi masih ada rasa sakit. Kita lihat saja akhir pekan ini seperti apa dan coba adaptasi sedikit demi sedikit dengan Aprilia,” ujarnya.
Martin bahkan ragu bisa menyelesaikan balapan akhir pekan ini.
“Saya akan jalani sesi demi sesi, hari demi hari. Saya bahkan tidak tahu apakah bisa menyelesaikan akhir pekan ini. Bagi saya, hanya bisa melakukannya saja sudah jadi keberhasilan besar,” katanya tegas.
Ia menegaskan butuh waktu untuk benar-benar pulih dan memahami karakter motor Aprilia.
“Saya hanya butuh waktu untuk pulih, terbiasa dengan motor, dan mungkin dalam 2-3 bulan saya sudah bisa bertarung lagi dengan tiga rider itu,” ujarnya sambil merujuk pada Alex Marquez, Marc Marquez, dan Francesco Bagnaia.
Martin juga memuji performa Ducati yang mendominasi musim ini.
“Saya mengamati dengan dekat. Dominasi besar dari Ducati, seperti yang kita duga,” katanya.
Namun ia melihat Aprilia telah mengambil langkah besar dibanding musim lalu.
“Saya rasa Aprilia sudah membuat kemajuan besar dari musim lalu. Mereka lebih dekat ke Ducati. Saya hanya perlu waktu untuk beradaptasi, tapi saya merasa potensi motor ini tinggi dan kita bisa menutup jarak itu,” ucapnya optimistis.
Martin akan memulai dengan setup motor dari rekan setimnya, Marco Bezzecchi.
