Jurnalis Veteran China Dong Yuyu Divonis 7 Tahun Penjara atas Tuduhan Mata-Mata
Dalam karier jurnalistiknya, Dong menulis berbagai artikel opini di media China dan jurnal akademik liberal tentang topik seperti reformasi hukum dan isu sosial. Ia juga turut mengedit sebuah buku yang mempromosikan supremasi hukum di China. Artikel-artikelnya kerap menyerukan reformasi moderat tanpa secara langsung mengkritik Presiden Xi Jinping.
Respons Keluarga dan Masyarakat Internasional
Pada awalnya, keluarga Dong memilih untuk merahasiakan penahanannya dengan harapan dakwaan terhadapnya dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan. Namun, pada Maret 2023, keluarga diberi tahu bahwa kasus Dong akan dilanjutkan ke pengadilan, demikian bunyi pernyataan keluarga tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, sejumlah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang kebebasan pers telah menyerukan pembebasan Dong. Sebuah petisi daring yang mendukung pembebasannya telah mengumpulkan lebih dari 700 tanda tangan dari jurnalis, akademisi, dan pekerja NGO.
“Dong Yuyu adalah seorang reporter dan penulis berbakat yang karyanya telah lama dihormati oleh rekan-rekannya di dalam dan luar negeri,” ujar Ann Marie Lipinski, kurator Nieman Foundation for Journalism di Universitas Harvard. “Kami bersama banyak pihak lainnya berharap ia dapat segera dibebaskan dan kembali kepada keluarganya.”
Sebagai catatan, kasus ini muncul di tengah peningkatan tindakan keras terhadap kebebasan pers dan kritik politik di China. Pada Februari lalu, seorang penulis Australia dan blogger pro-demokrasi, Yang Hengjun, dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan oleh pengadilan Beijing atas tuduhan mata-mata.
Tinggalkan Komentar