G-Depth Headline

KAK Penyempurnaan Bendungan Sindangheula Ungkap Kerusakan Pada Pintu Air Bendungan

GELUMPAI.ID – Bendungan Sindangheula merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diresmikan pada Maret 2021. Pembangunan bendungan ini dimulai dari tahun 2015 hingga tahun 2019.

Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat untuk irigasi pertanian dan bisa menyediakan air baku bagi industri. Selain itu, bendungan ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu destinasi wisata air bagi masyarakat di provinsi Banten.

Satu tahun setelah peresmiannya, bendungan ini terindikasikan menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Serang. Bendungan dengan kapasitas 9,3 juta m3 air ini kelebihan daya tampung air yang disebabkan oleh curah hujan tinggi ketika itu.

Beberapa waktu lalu, GELUMPAI.ID coba meninjau kondisi bendungan saat ini. Ternyata, bendungan ini sedang surut, hal ini dikarenakan ada beberapa perbaikan yang sedang dilakukan.

Setelah ditelusuri pada situs LPSE Kementerian PUPR, di bendungan Sindangheula saat ini sedang ada pekerjaan dengan nama ‘Penyempurnaan Konstruksi Bendungan Sindang Heula; 0 Unit; 0 juta m3; F; K; SYC’.

Lalu untuk pemenang tender proyek pengerjaan itu sendiri adalah CV Langgeng Berdikari yang merupakan perusahaan kontruksi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai kontrak sekitar 7 milliar rupiah serta nilai pagunya di angka 9 Milliar Rupiah.

Selain itu, ditemukan pula dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan ‘Penyempurnaan Konstruksi Bendungan Sindang Heula; 0 Unit; 0 juta m3; F; K; SYC’.

Dalam dokumen KAK tersebut, pada bagian gambaran umum dituliskan maksud dari perbaikan atau penyempurnaan bendungan sindangheula ini karena ada beberapa kerusakan ketika banjir Kota Serang pada awal Maret tahun lalu.

Kerusakan itu antara lain adalah infrastruktur penunjang seperti access road ( jalan
akses kebendungan sindang heula) dan jalan operasional ke v-notch yang mengalami longsor.

Selain itu, adanya permasalahan pengoperasian pada komponen hidromekanikal (Hollow Jet) atau katup lubang pancar yang diterapkan di pintu air Bendungan Sindangheula.

Kerusakan-kerusakan ini cukup menjadi perhatian, sebab ketika banjir bandang Kota Serang tahun lalu, pihak BBWSC3 menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan bendungan, hanya memang kelebihan daya tampung air.

“Bendungan itu, tidak ada yang jebol, dan sebagainya dan ini masih menampung air,” ujar I Ketut Jayada Selaku kepala BBWSC3 ketika ditemui awak media pada Maret 2022 lalu.

Selain itu, BBWSC3 sendiri mengatakan pada saat banjir tahun lalu bahwa permasalahan utama banjir disebabkan belum optimalnya normalisasi Sungai Cibanten. Sedangkan kerusakan-kerusakan terkait dengan bendungan tadi tidak disebutkan sama sekali.

Ketika akan dimintai konfirmasi terkait dengan dokumen ini, pihak BBWSC3 meminta untuk datang kembali pada waktu yang akan datang, untuk bertemu dengan bagian yang berkaitan dengan dokumen tersebut.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.