Kata Ketua KPK, ASN Korupsi Karena Gak Pancasilais
GELUMPAI.ID – Dalam rangka menananmkan nilai-nilai Pancasila kepada Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkungan Provinsi Banten, para petinggi negara turun langsung ke Provinsi Banten yang diselenggarakan di pendopo Kantor Gubernur Provinsi Banten pada Senin (14/11).
Dalam Acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila terpantau hadir Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, dan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, serta aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Banten.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, Pancasila lahir sebagai ideologi dasar negara yang menyatukan tekad semua rakyat Indonesia. Pasca kemerdekaan, Pancasila sebagai dasar negara juga sering dihadapkan dengan berbagai tantangan yang tak ringan.
“Terlepas dari dinamika perkembangan zaman, kita semua bisa menyaksikan jika Pancasila tetap teguh sebagai pandu kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari hal itu, menyadarkan kita jika Pancasila merupakan ideologi yang hidup tetap relevan dan mampu menjawab aneka tantangan, dan Pancasila bukan dogma yang kaku, tetapi sebagai ideologis yang luhur,” ungkap Ma’ruf.
Ma’ruf kemudian berpesan agar Pancasila harus diamalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan, karena Pancasila harus menjadi living and working ideology. ASN diharapkan menjadi pelayan publik secara totalitas, maka nilai Pancasila harus ada dalam peraturan ASN termasuk peraturan lembaga dan daerah.
“Oleh karenanya, ASN harus benar-benar memahami Pancasila tanpa memandang siapa pemimpinnya. Semua ini bertujuan untuk menghasilkan ASN yang unggul, yang bersinergi, dan gotong royong,” terang Ma’ruf.
Di kesempatan yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan pentingnya memahami Pancasila secara substansi. Menurutnya masih terdapat kelemahan dalam implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan sekitar ASN.
“Tantangan dihadapi oleh penyelenggara negara, dimana ASN harus menjadi teladan agar Pancasila itu tidak hanya dalam ucapan, namun juga dapat terwujud dalam perilaku. Jika perilaku tindak pidana korupsi masih terjadi di lingkungan ASN, bisa dikatakan karena ASN atau oknum tersebut belum bisa menerapkan nilai Pancasila secara sempurna,” papar Firli.
Firli juga menjelaskan, jika semua anak bangsa sudah mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila, maka akan tumbuh keyakinan yang sama, yaitu tidak mau melakukan korupsi.
“Kenapa pelaku korupsi masih banyak? Salah satunya karena pengamalan, implementasi nilai Pancasila dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial belum sempurna. Orang yang tidak memiliki nilai ini akibatnya banyak melakukan korupsi,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar