Kelas Menengah Indonesia Terjun Bebas Jadi Rentan Miskin, Apa Penyebabnya?
Menurut Bambang, di negara maju, warga kelas menengah terbiasa memanfaatkan fasilitas air minum umum yang disediakan pemerintah, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli air. “Daya beli kelas menengahnya aman karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli air,” kata Bambang.
Namun, faktor kebiasaan ini hanya salah satu penyebab dari penurunan kelas menengah. Bambang menilai bahwa faktor utama adalah pandemi Covid-19, yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan atau bangkrut. “Selama Covid-19, banyak kelas menengah kehilangan pekerjaan, dan banyak bisnis yang terpaksa tutup,” jelasnya.
Ditambah dengan kenaikan suku bunga dan harga barang-barang pokok, seperti beras, akibat fenomena El Nino, daya beli masyarakat semakin tergerus. Bambang menekankan bahwa kombinasi masalah ini menyebabkan sebagian besar kelas menengah terperosok ke dalam kelompok “aspiring middle class.”
Fenomena lainnya, seperti kecanduan judi online yang menguras kantong, juga semakin memperburuk kondisi perekonomian individu. “Karena sifatnya yang adiktif, judi online sangat cepat menghabiskan income kita,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar