Kelompok 7 KKM Tematik Unbaja Gelar Sosialisasi Kompos
GELUMPAI.ID – Ditengah pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Cilegon setiap tahunnya, konsep pengelolaan sampah dengan paradigma lama yaitu kumpul-angkut-buang (KAB) dianggap sudah tidak relevan. Paradigma baru dengan reduksi sampah domestik dari lingkup terkecil yaitu rumah tangga, sudah harus menjadi perhatian bersama dalam mengatasi persoalan sampah ini dengan melakukan pemilihan sampah organik dan anorganik.
Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa Kelompok 7 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Banten Jaya (Unbaja) tahun 2022 menggelar sosialisasi pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Minggu (21/8). Kegiatan tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah serta membangkitkan UMKM masyarakat setempat.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 7 Kelurahan Mekarsari, Fitri Dwirani, mengatakan bahwa sampah-sampah rumah tangga saat ini bisa dimanfaatkan agar bernilai ekonomis. Pemilahan sampah organik dan anorganik juga penting dalam rangka meminimalisir timbunan sampah rumah tangga.
“Sampah-sampah yang di rumah jangan dibuang, karena kalau dibuang akan menambah banyak sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), tantangannya, bagaimana kita bisa mengurangi produksi sampah yang ada yakni dengan diproduksinya sampah tersebut menjadi kompos agar bisa bernilai ekonomis,” ujarnya.
Fitri menjelaskan, untuk sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk baru atau pun dijual kembali. Sedangkan untuk sampah organik, masyarakat bisa memanfaatkannya dan tidak membuangnya ke TPS yang akan memberikan sumbangan sampah pada timbunan sampah di TPA, salah satu caranya ialah dengan membuat pupuk organik di tingkat rumah tangga yang dikelola oleh rukun tetangga.
“Sosialisasi sekaligus praktek yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa KKM kelompok 7 Unbaja pada masyarakat desa Sukajadi ini, diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan dalam hal pembuatan kompos secara mandiri dan dapat dikelola di tingkat RT, sehingga ini dapat menjadi salah satu sumber penghasilan bagi warga desa Sukajadi di kemudian hari,” tandasnya.
Ketua Kelompok 7 KKM Tematik Unbaja, Rifqi Fatahillah, mengungkapkan tingginya antusias warga dalam mengikuti sosialisasi. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya para pemuda dan ibu-ibu Lingkungan Sukajadi di lokasi sosialiasi.
“Sosialisasi dan pemaparan teknis pembuatan pupuk kompos ini adalah bentuk bakti serta perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan dasar keresahan warga,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan sosialisasi diawali dengan sambutan dan arahan dari pihak panitia serta dosen pembimbing kepada para peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan teknis dari pemateri yang juga merupakan anggota KKM Tematik Unbaja Kelompok 7, Rakka Rizky Juniyatna.
“Para pemuda yang hadir dalam kegiatan tersebut cukup antusias dan aktif bertanya selama kegiatan berlangsung. Begitupun dengan ibu-ibu yang hadir, semuanya mengikuti kegiatan dengan seksama,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar