GELUMPAI.ID — Pertarungan epik antara Sasuke Uchiha dan Naruto Uzumaki dalam Naruto Shippuden tidak hanya menyajikan adu kekuatan, tetapi juga strategi yang mendalam.
Salah satu hal yang mengejutkan adalah keputusan Sasuke untuk tidak menggunakan teknik Genjutsu, meskipun dia sangat mahir dalam teknik ini. Lalu, apa alasan di balik keputusan tersebut?
Kurangnya Penggunaan Genjutsu di Masa Kecil
Sasuke dikenal sebagai pengguna Sharingan yang sangat berbakat, namun sejak kecil ia lebih fokus pada pengembangan Ninjutsu, terutama teknik andalannya, Chidori. Meskipun Sharingan memberikan akses ke Genjutsu, Sasuke lebih tertarik pada teknik bertarung fisik yang lebih langsung diaplikasikan di medan perang, ketimbang mengandalkan ilusi.
Perlindungan Naruto dari Serangan Genjutsu
Naruto, sebagai Jinchuriki dengan Kurama di dalam tubuhnya, memiliki perlindungan ekstra terhadap Genjutsu. Genjutsu hanya mempengaruhi pikiran manusia, namun Bijuu dalam tubuh Jinchuriki kebal terhadap ilusi tersebut. Sasuke sadar bahwa jika mencoba menggunakan Genjutsu, Kurama akan membantunya keluar dari ilusi, membuat serangan tersebut tidak efektif.
Dinamika Hubungan Sasuke dan Naruto
Pertarungan antara Sasuke dan Naruto lebih dari sekedar adu kekuatan fisik. Seiring waktu, hubungan mereka berkembang menjadi konfrontasi ideologi dan perasaan. Sasuke mungkin merasa bahwa menggunakan Genjutsu akan merusak esensi dari pertarungan ini, yang lebih berfokus pada pemahaman dan resolusi antara dua sahabat.
Keputusan Sasuke untuk tidak menggunakan Genjutsu mencerminkan banyak pertimbangan—baik dari segi teknik, perlindungan Naruto, maupun hubungan pribadi mereka. Pertarungan itu lebih dari sekedar pertarungan fisik, tetapi juga perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam.
Sumber: Viva
