News

Ketegangan Meningkat: Israel Lakukan Serangan Udara di Lebanon, 11 Tewas dalam Sehari!

GELUMPAI.ID – Serangan udara Israel yang mengguncang dua kota di selatan Lebanon, Talousa dan Haris, menewaskan setidaknya sembilan orang pada Senin (4/12). Selain itu, tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Militer Israel mengklaim telah menghancurkan sejumlah target Hisbullah di seluruh Lebanon, memperburuk ketegangan yang sudah terjalin antara kedua pihak.

Tragedi Bertambah
Lebih tragis lagi, laporan terbaru dari pihak berwenang Lebanon menyebutkan bahwa dua orang lagi tewas akibat serangan udara Israel di wilayah selatan Lebanon, termasuk seorang anggota keamanan negara yang tewas saat bertugas. Total korban tewas pada hari itu mencapai 11 orang.

Serangan Pembalasan Hisbullah
Serangan ini terjadi setelah Hisbullah menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dan melancarkan serangan roket ke posisi militer Israel di kawasan Shebaa Farms yang disengketakan. Kelompok yang didukung oleh Iran ini menyebut serangan tersebut sebagai “pembalasan peringatan.”

Menurut warga di Beirut, mereka juga mendengar suara drone yang terbang rendah di malam hari, menambah ketegangan situasi yang semakin memanas.

Gencatan Senjata di Ambang Keruntuhan
Pergesekan ini memunculkan ancaman bagi gencatan senjata yang dimediasi AS, yang baru saja mulai berlaku kurang dari seminggu lalu. Gencatan senjata ini melarang Israel untuk melancarkan operasi militer ofensif di Lebanon dan mewajibkan Lebanon untuk mencegah kelompok bersenjata, termasuk Hisbullah, melakukan serangan terhadap Israel.

Tanggapan Israel dan Hisbullah
Militer Israel melaporkan tidak ada korban dari dua peluncuran roket Hisbullah, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan “respon kuat.” Hisbullah mengatakan serangan roket mereka merupakan bentuk pembalasan atas pelanggaran berulang yang dilakukan Israel terhadap gencatan senjata.

Pelanggaran Terus Terjadi
Nabi Berri, Ketua Parlemen Lebanon yang juga merupakan sekutu Hisbullah dan turut berperan dalam negosiasi gencatan senjata, mengatakan bahwa setidaknya 54 pelanggaran gencatan senjata telah tercatat sejak gencatan senjata dimulai pada Rabu lalu. Berri mendesak komite yang bertugas memantau gencatan senjata untuk “segera” memastikan Israel menghentikan pelanggarannya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar