GELUMPAI.ID – Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah memberikan penjelasan resmi kepada DPR terkait rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Puan menekankan pentingnya kejelasan mengenai apakah rencana tersebut bersifat evakuasi sementara atau relokasi permanen.
“Sampai saat ini belum ada penjelasan lanjut, apakah ini mengevakuasi atau merelokasi. Jadi kami dari DPR tentu saja menginginkan ada penjelasan lebih langsung, lebih jelas,” ujar Puan dilansir dari Parlementaria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4).
Puan menyarankan agar Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan pemaparan rinci kepada DPR, khususnya Komisi I yang menjadi mitra kerja Kementerian Luar Negeri. Ia menilai penting bagi DPR untuk memahami secara mendalam rencana tersebut agar dapat memberikan dukungan yang tepat.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan bahwa Indonesia siap mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, atau anak-anak yatim akibat konflik di Gaza. Rencana ini bersifat sementara dan bertujuan memberikan perawatan hingga kondisi di Gaza membaik. Prabowo menegaskan bahwa ini bukan relokasi permanen dan menolak anggapan bahwa Indonesia akan menjadi tempat pemukiman baru bagi warga Palestina.
“Kami siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” kata Prabowo.
Rencana ini mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa rencana evakuasi tersebut menimbulkan kontroversi dan perlu dikaji lebih dalam agar tidak kontraproduktif terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, juga mempertanyakan rencana tersebut dan mengingatkan agar pemerintah memberikan jaminan bahwa warga Palestina yang dievakuasi dapat kembali ke tanah air mereka setelah kondisi membaik.