GELUMPAI.ID — Mantan Gubernur Gyeongsang Selatan, Kim Kyoung-soo, pada Minggu mengumumkan pencalonannya untuk Pemilihan Presiden 3 Juni mendatang. Kim menjadi kandidat keempat dari Partai Demokrat Korea (DPK) yang turut serta dalam perlombaan ini.
Dalam pengumuman pencalonannya di Sejong, Kim berjanji akan menjadikan kota yang telah menjadi rumah bagi beberapa kementerian ini sebagai ibu kota administratif Korea.
Kim pernah menjabat sebagai juru bicara untuk Presiden Roh Moo-hyun pada 2008 dan bekerja di kampanye Presiden Moon Jae-in pada 2017. Kim juga menjadi anggota parlemen yang mewakili kota Gimhae, Gyeongsang Selatan, dari 2016 hingga 2018, dan kemudian menjadi gubernur provinsi tersebut dari 2018 hingga 2021.
Kim memilih Sejong sebagai lokasi pengumuman karena kota ini melambangkan desentralisasi dan pembangunan yang seimbang, nilai yang telah lama diperjuangkan oleh Roh, menurut asisten Kim.
Pemilihan presiden ini dijadwalkan pada 3 Juni setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol terkait dengan deklarasi darurat militer yang gagal.
Kim menyebut kantor kepresidenan yang terletak di Yongsan, Seoul, sebagai “simbol pemberontakan” dan mengatakan, “Tidak ada alasan bagi presiden untuk berada di Seoul.” Ia juga menekankan, “Kantor presiden harus dipindahkan ke Sejong, dan era baru pertumbuhan regional harus dimulai.”
Kim mengusulkan untuk membagi Korea menjadi “lima kota mega yang mandiri” yang dapat mengurangi kekuasaan absolut presiden.
Kim, yang berusia 57 tahun, akan bersaing dengan mantan Ketua DPK Lee Jae-myung, Gubernur Gyeonggi Kim Dong-yeon, dan mantan Gubernur Gyeongsang Selatan lainnya, Kim Doo-gwan, dalam pemilihan pendahuluan DPK.
Lee, yang kalah dari Yoon dalam pemilihan 2022, dianggap sebagai calon terdepan, baik dalam pemilihan pendahuluan partai maupun dalam pemilihan umum.
Sumber: Korea Times