Kluivert, yang namanya masyhur di dunia sepak bola sebagai salah satu penyerang terbaik, kini memasuki babak baru dalam kariernya di dunia kepelatihan. Meskipun demikian, perjalanan pelatihannya belum sepenuhnya sukses seperti karier gemilangnya sebagai pemain. Ia menghadapi tantangan besar untuk bisa meraih keberhasilan dengan timnas Indonesia.
Awal karier pelatihan Kluivert dimulai bersama AZ Alkmaar pada 2008, sebagai Pelatih Striker. Bersama tim yang diperkuat Mounir El Hamdaoui dan Graziano Pellè, Kluivert berhasil membawa klub tersebut meraih gelar Eredivisie pada musim 2008/2009, untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. El Hamdaoui bahkan menjadi top scorer dengan koleksi 23 gol.
Pada 2010, Kluivert menerima tawaran untuk menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar, klub A-League Australia. Di sinilah ia bekerja sama dengan penyerang asal Belanda, Sergio van Dijk, yang kelak bermain di Indonesia untuk Persib Bandung. Musim tersebut, Van Dijk menjadi pencetak gol terbanyak di A-League.
Setelah kembali ke Belanda, Kluivert melanjutkan perjalanannya bersama NEC Nijmegen sebelum akhirnya mengambil peran penting di FC Twente, terutama di tim cadangan Jong Twente, yang sukses menjuarai Beloften Eredivisie di 2012. Beberapa pemain muda berbakat seperti Quincy Promes dan Steven Berghuis berkembang di bawah bimbingannya.
Kluivert juga pernah bekerja bersama Louis van Gaal, sebagai asisten pelatih Tim Nasional Belanda. Kerja sama ini menghasilkan pencapaian besar saat Belanda meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014. Namun, setelah turnamen, ia memilih meninggalkan posisi tersebut untuk melanjutkan karier sebagai pelatih kepala.
Pada 2015, Kluivert diangkat sebagai pelatih kepala Tim Nasional Curaçao. Di bawah arahannya, meski gagal lolos ke Piala Dunia 2018, tim nasional ini menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada 2016, Kluivert sempat mengasuh Ajax U19 namun hanya bertahan selama 12 hari sebelum bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) sebagai Direktur Sepakbola.
Tinggalkan Komentar