GELUMPAI.ID – Bek Aston Villa, Ezri Konsa, mengungkapkan kebanggaannya terhadap semangat juang rekan-rekan setimnya setelah memberikan perlawanan sengit kepada Paris Saint-Germain (PSG) sebelum akhirnya tersingkir dari Liga Champions.
Menelan kekalahan 1-3 di leg pertama babak perempat final, Villa kembali tertinggal dua gol di Villa Park setelah Achraf Hakimi dan Nuno Mendes mencatatkan nama di papan skor untuk tim tamu dalam 27 menit awal pertandingan.
Namun, semangat pantang menyerah ditunjukkan The Villans. Youri Tielemans memperkecil kedudukan di babak pertama, sebelum kapten John McGinn dan Konsa mencetak dua gol cepat dalam kurun waktu tiga menit yang membuat Villa Park bergemuruh.
Tuan rumah memiliki beberapa peluang untuk memaksakan babak tambahan waktu. Sayangnya, meski meraih kemenangan 3-2 yang heroik di leg kedua, agregat 4-5 membuat langkah Villa di Liga Champions harus terhenti.
“Sangat bangga dengan para pemain, dengan apa yang telah kami lakukan malam ini,” ujar Konsa.
“Jelas dua gol di awal sangat merugikan kami. Tetapi kami menunjukkan keyakinan dan karakter yang hebat untuk kembali ke dalam permainan. Kami memenangkan leg kedua tetapi sayangnya itu tidak cukup.” jelasnya.
Aston Villa dapat mengenang perjalanan Liga Champions yang tak terlupakan, yang dimulai dengan kemenangan di markas BSC Young Boys pada bulan September lalu. Pasukan Unai Emery tidak terkalahkan di kandang sendiri dalam enam pertandingan di B6, meraih lima kemenangan, termasuk saat menjamu PSG dan Bayern Munich.
Peluit akhir pertandingan disambut dengan riuh tepuk tangan dari para suporter setia The Villans sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan tim. Atmosfer luar biasa terasa sepanjang malam yang bersejarah di Villa Park.
Musim ini, Villa masih memiliki target penting untuk dikejar, yaitu finis di posisi lima besar Liga Primer demi mengamankan tiket ke kompetisi Eropa musim depan, serta tampil di semi-final Piala FA di Wembley.
Mengenang comeback di babak kedua, Konsa menambahkan, “Di babak pertama, kami tidak punya apa pun untuk dipertaruhkan, itulah yang kami katakan di ruang ganti. Kami ingin keluar dan membuktikan sesuatu. Para pemain berjuang keras, kami melakukan pressing dengan baik. Saya pikir Anda bisa melihatnya. Kami punya peluang, dan saya pikir saya mencetak gol yang paling sulit. Tapi, inilah kenyataannya, dan kami harus melangkah maju.” tandasnya.
