Krisis Ekonomi Global Semakin Nyata, Negara Kaya Beri Peringatan

GELUMPAI.ID — Tanda-tanda krisis ekonomi global semakin menguat, dengan beberapa negara kaya memberikan peringatan terkait dampak kebijakan perang dagang yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kebijakan ini, yang melibatkan kenaikan tarif barang impor, semakin memperburuk ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia.
Jerman, sebagai negara kaya terbesar di Eropa, mengungkapkan kekhawatirannya. Joachim Nagel, Presiden Bank Sentral Jerman, memperkirakan resesi akan melanda negara tersebut pada tahun ini.
“Sekarang kita berada di dunia dengan tarif, jadi kita mungkin dapat mengharapkan resesi tahun ini,” ujarnya.
Jerman, yang sebelumnya telah mengalami kontraksi PDB dua kali berturut-turut, tengah berupaya memperbaiki kebijakan fiskalnya, namun dampak tarif AS pada sektor ekspor, terutama otomotif dan mesin, sangat merugikan.
Tak hanya Jerman, Kanada juga terancam menghadapi krisis. Bank of Canada baru-baru ini memangkas suku bunga untuk mengatasi dampak perang dagang, yang berimbas pada stabilitas harga dan ekonomi.
“Kami fokus pada mempertimbangkan tekanan ke bawah dan ke atas pada inflasi,” kata Gubernur Tiff Macklem.
Kenaikan tarif Trump, yang menargetkan produk baja dan aluminium, telah merugikan banyak perusahaan di Kanada.
Di Asia, Korea Selatan juga menghadapi pesimisme ekonomi yang parah. Survei menunjukkan hampir 97% perusahaan di Korea mengkhawatirkan krisis ekonomi tahun ini. Inflasi, ketidakstabilan politik, dan perang dagang semakin memperburuk kondisi.
“Krisis ekonomi tahun ini bisa lebih parah dari krisis valuta asing IMF tahun 1997,” kata seorang pengusaha.
Tak hanya negara-negara ini, AS sendiri juga menghadapi ancaman resesi. Kepala ekonom global JPMorgan memperingatkan ada kemungkinan 50% resesi di AS pada 2025, dengan dampak dari kebijakan tarif Trump yang semakin memperburuk situasi.
Sumber: CNBC Indonesia
Tinggalkan Komentar