Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, 179 Orang Tewas
GELUMPAI.ID – Dunia penerbangan kembali dikejutkan tragedi memilukan. Pada Minggu, pesawat Jeju Air 7C 2216 yang membawa 181 orang gagal mendarat dan menghantam tembok pembatas di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang baru saja kembali dari Bangkok, Thailand, ini menelan korban jiwa sebanyak 179 orang hingga Senin (30/12/2024).
Dari data yang dihimpun, hanya dua orang yang ditemukan selamat dari reruntuhan pesawat. Kedua korban selamat ini adalah awak kabin yang kebetulan duduk di bagian belakang pesawat naas tersebut.
Penyelidikan resmi kini dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Pesawat nahas ini diketahui merupakan jenis Boeing 737-800.
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Berdasarkan laporan dari The Korea Herald, pihak menara kontrol sempat memberikan peringatan adanya ancaman serangan burung saat pesawat mencoba mendarat pertama kali. Pilot sempat mengirimkan sinyal darurat “mayday.”
Pesawat kemudian diarahkan untuk mendarat dari arah yang berbeda. Video yang beredar memperlihatkan upaya pendaratan miring tanpa roda pendaratan aktif, yang membuat pesawat meluncur di landasan dengan asap tebal mengepul. Pesawat akhirnya keluar dari landasan, menghantam dinding, dan terbakar hebat.
Salah satu saksi, seperti dikutip Yonhap, mendengar “ledakan keras diikuti beberapa ledakan kecil.”
Diduga Karena Serangan Burung?
Penyebab kecelakaan ini diduga akibat tabrakan dengan kawanan burung, diperparah oleh cuaca buruk. Seorang saksi mata, Jung, yang sedang memancing dekat bandara, mengaku melihat burung bertabrakan dengan pesawat. “Saya mendengar beberapa ledakan seperti burung tersedot ke dalam mesin, lalu muncul api dari sisi kanan pesawat,” ujarnya.
Pesan-pesan terakhir dari para penumpang kepada keluarga mereka juga menggambarkan suasana mencekam di dalam pesawat. Salah satu pesan menyebutkan, “Seekor burung menabrak sayap pesawat dan kami tidak bisa mendarat. Haruskah saya membuat wasiat?”
Saksi lain menambahkan, pesawat sempat berputar-putar sebelum jatuh. Ia mendengar suara “goresan logam” yang mengindikasikan ada kerusakan sebelum kecelakaan.
Tinggalkan Komentar