News

Kuota Afirmasi SMAN 1 Serang Belum Terpenuhi, Ini Penyebabnya!

GELUMPAI.ID – Pada saat proses peninjauan ke SMA Negeri Kota Serang pada Rabu 12 Juli 2023, PJ Gubernur Banten, Al Muktabar, menekankan bahwa Kuota Afirmasi hanya untuk masyarakat yang kurang mampu.

Hal ini merupakan arahan langsung dari kementrian. Maka dari itu, ia terus berupaya agar kuota afirmasi ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang kurang mampu.

“Kita cari dulu itu, ikhtiar kita. Karena memang berkali-kali saya komunikasi ke kementerian yang afirmasi itu memang diperuntukan bagi saudara-saudara kita yang kurang atau tidak mampu dengan kriteria-nya itu,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Serang, Mohamad Najih, mengatakan bahwa saat ini kuota dari jalur afirmasi masih belum terpenuhi, “Untuk Jalur Afirmasi itu ada 59 dan saat ini belum terpenuhi, kita masih menunggu,” katanya.

Najih pun menjelaskan ketika ia ditanya oleh Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi Banten, Yeremia Yendrofa terkait penyebab jalur afirmasi di sekolahnya ini belum terpenuhi, ia berujar bahwa banyak anak yang khawatir tidak naik.

“Karena sekolah kami merupakan salah satu SMA favorit yang sudah terlihat perkembangan kemampuan anak. Sehingga ada kekhawatiran jika anak itu tidak mampu mengimbangi, dia khawatir tidak naik,” ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan hal ini terjadi ketika pertama menduduki jabatan kepala sekolah di SMAN 1 Kota Serang pada 2018, sekitar 38 peserta didik tidak naik kelas.

“Ketika pertama saya diangkat jadi kepala sekolah 38 peserta didik tidak naik, kenapa? Karena kemampuan anak tidak mengimbangin akhirnya mereka takut, lalu keluar,” ujarnya

Selanjutnya ia pun memberikan saran agar kuota afirmasi ini lebih dipermudah terutama bagi anak yatim piatu yang tidak memenuhi syarat kuota afirmasi.

“Seharusnya yatim piatu bisa di tempatkan di jalur afirmasi. Prosedurnya dibuktikan dengan tanda tangan dan diketahui oleh lurah atau kepala desa setempat,” lanjutnya.

Sebab menurut ia dijaman sekarang orang enggan untuk meminta surat keterangan tidak mampu (SKTM),
“Karena yang namanya orang sekarang yang diberi surat tidak mampu, tidak ada yang mau,” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar