“Keputusan ini menunjukkan pergeseran dari kebijakan pemerintah sebelumnya dan melawan aspirasi rakyat Georgia yang telah diabadikan dalam konstitusi mereka,” tegas mereka.
Amerika Serikat juga mengutuk tindakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan menilai langkah pemerintah Georgia sebagai pengkhianatan terhadap janji konstitusional untuk bergabung dengan UE dan NATO.
PM Kobakhidze: “Kami Tunggu Administrasi Baru”
Kobakhidze, yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Rusia, menepis kritik dari pemerintahan Biden dan menganggapnya sebagai warisan buruk untuk administrasi mendatang.
“Kami akan menunggu pemerintahan baru dan membahas semuanya dengan mereka,” ujarnya.
Situasi di Georgia menjadi sorotan internasional, dengan banyak pihak khawatir negara ini semakin condong ke kebijakan otoriter dan pengaruh Kremlin.
Dikutip dari Fox News