GELUMPAI.ID — Legenda F1 Jacques Villeneuve menyebut Lewis Hamilton “terlalu dilindungi” selama di Mercedes. Hal ini membuatnya kesulitan menghadapi awal musim 2025 yang sulit bersama Ferrari.
Hamilton meraih enam dari tujuh gelar juaranya bersama Mercedes. Namun, tiga musim terakhirnya di tim itu kurang sukses karena kesulitan menyesuaikan dengan aturan efek tanah.
Mencari tantangan baru, Hamilton membuat keputusan mengejutkan bergabung dengan Ferrari. Ia meninggalkan Mercedes setelah sembilan tahun.
Ferrari tampil impresif pada 2024, hanya tertinggal 14 poin dari McLaren. Ekspektasi pun tinggi untuk Hamilton di 2025.
Namun, kerja sama ini belum memenuhi harapan. Kemenangan sprint di China menjadi satu-satunya sorotan positif sejauh ini.
Hamilton kesulitan menyesuaikan diri dengan handling mobil SF-25. Ia sering tertinggal jauh dari rekan setimnya, Charles Leclerc.
Meski menunjukkan kemajuan di Miami, Ferrari hanya menjadi tim tercepat kelima. Mereka bahkan kalah dari Williams.
Dikutip dari Crash, Villeneuve menilai Hamilton tidak tahu cara “bereaksi” terhadap penurunan performa Ferrari. Ia terbiasa “terlalu dilindungi” di Mercedes.
“Lewis masih membawa citra besar untuk tim, tapi masalahnya jika ia mulai ragu,” kata Villeneuve kepada Vision4Sport.
“Dia menghabiskan waktu di Mercedes dengan perlindungan berlebih, dan sekarang ia tidak terbiasa terekspos,” ujarnya.
Villeneuve menyebut Hamilton sulit dibaca. “Dia punya gelembung pelindung sendiri, jadi sulit memahaminya,” tambahnya.
Ferrari menghadapi periode krusial di tiga balapan mendatang. Ini menjadi penentu arah musim mereka.
Tim biasanya memperkenalkan peningkatan di seri Eropa. Ferrari akan fokus memperbaiki masalah suspensi belakang.
Grand Prix Spanyol akhir bulan ini juga menarik perhatian. FIA akan menerapkan uji sayap fleksibel yang lebih ketat.
Red Bull memperkirakan aturan ini akan memengaruhi daya saing McLaren. Ferrari berpeluang memanfaatkan situasi ini.
Jika Ferrari belum kompetitif hingga akhir Mei, fokus mereka kemungkinan beralih ke regulasi baru 2026.