Los Angeles Tetapkan Diri sebagai “Sanctuary City,” Menuai Kontroversi
Kritik Terhadap Kebijakan
Keputusan Los Angeles sebagai sanctuary city memicu kritik tajam. Pengacara asal Los Angeles, Leo Terrell, menyebut kebijakan ini sebagai “perlindungan terhadap pelaku kriminal dari deportasi.” Dalam wawancaranya dengan Fox News Digital, Terrell menyatakan bahwa kota ini “memberikan sinyal kepada para imigran ilegal yang melakukan kejahatan untuk berlindung di Los Angeles.”
Ia juga menyoroti risiko terhadap keselamatan warga. “Keputusan ini akan membuat warga yang patuh hukum dalam bahaya, karena pemerintah federal harus turun langsung ke komunitas dengan senjata untuk menangkap para pelaku,” ujar Terrell.
Menurut ICE, lembaga tersebut tetap fokus menangkap individu yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional, keselamatan publik, atau keamanan perbatasan. Target utama mereka adalah imigran yang memiliki perintah deportasi dari pengadilan AS.
Respons dan Tantangan
Pemerintah Kota Los Angeles belum memberikan komentar terkait keputusan kontroversial ini. Terrell menambahkan bahwa pemerintah federal memiliki kewenangan untuk menggugat kebijakan sanctuary city yang dianggap menghalangi hak-hak pemerintah pusat.
“Langkah ini berpotensi membuat penegakan hukum lebih berbahaya dan menyulitkan,” tuturnya.
Keputusan ini menyoroti ketegangan antara kebijakan lokal dan federal dalam menangani isu imigrasi. Bagi beberapa pihak, kebijakan ini adalah bentuk perlindungan terhadap komunitas imigran. Namun, bagi yang lain, kebijakan ini justru dinilai mengancam keselamatan publik dan memperumit upaya penegakan hukum.
Tinggalkan Komentar