News

Mahasiswa Pertanyakan Proses Belajar, Anies Berikan Indikator Sederhana

GELUMPAI.ID – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memaparkan konsep berprosesnya di waktu muda pada acara detikcom yang bertajuk Demi Indonesia.

Anies menjawab pertanyaan yang dilontarkan salah satu mahasiswa pada acara Demi Indonesia. Diketahui acara Demi Indonesia itu menghadirkan sederet tokoh berskala nasional. dalam sesi yang sama Anies bersama dua tokoh yang merupakan lawan politiknya.

Kedua lawan politik tersebut ialah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil.

Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini menjadi kesempatan bagi para penonton dan mahasiswa untuk memahami proyeksi Indonesia di masa depan dalam berbagai sudut pandang.

Mahasiswa Bertanya

Dalam kesempatan, salah satu mahasiswa yang hadir, Sarah bertanya apa saja yang dilakukan ketika dulu sehingga hari ini bisa seperti saat ini.

“Nah jadi kira-kira dulu apa sih yang bapak-bapak pas waktu muda lakukan agar sekarang tuh pas udah dewasa bisa keren dan bisa memberikan kontribusi yang banyak bagi negara kita tercinta Indonesia,” tanya mahasiswa.

Anies Baswedan Menjawab

Anies mengungkapkan bahwa setiap orang punya minat yang beda-beda, orientasi tentang masa depan yang beda-beda dan latar belakang yang berbeda-beda sehingga kita begitu bicara tentang apa yang dikerjakan pasti tidak mungkin bisa sama.

“Ada indikator-indikator sederhana, kalau saya reflektifkan nih. Kalau anda waktunya longgar you are in trouble, kalau hari ini anda mahasiswa dan waktunya longgar sesungguhnya anda sedang memulai masalah yang nanti akan ditunaikan atau dipanen di masa depan,” ucapnya.

Ia juga menuturkan kalau secara reflektif, semasa kuliah, sekolah jadilah yang sibuk, apapun sibuknya jangan ada waktu longgar. Karena begitu waktunya banyak yang kosong maka sesungguhnya itu terbuang dan tidak bisa diulang.

“Harus ikut ekstrakurikuler harus ikut organisasi harus itunya pilihan setiap masing-masing. Masa yang tidak bisa diulang itu Masa kuliah, masa yang ketika sudah selesai banyak sekali orang yang menengok ke belakang bilang eh coba dulu waktu kuliah ya mengerjakan abcd itu sudah lewat tuh, harusnya betul-betul dioptimalkan,” tutrnya.

Bakal calon Presiden 2024 itu menegaskan bahwa karena minat ia dalam keorganisasian pergerakan mahasiswa, maka dulu saya habis waktunya di situ. Jadi kalau ditanya berapa SKS ambilnya ia selalu ambil 24. 18 di dalam kelas 6 di luar kelas.

“Ketika targetkan lulusnya berapa lama, lulusnya dihitung saya mau menyelesaikan kuliah itu dengan memperhitungkan bahwa saya akan aktif di luar kelas, tapi saya aktif itu dalam artian sesungguhnya saya berkegiatan gerakan mahasiswa, terlibat aktivitas gerakan mahasiswa, jadi banyak event terlibat kemudian terbangun jejaring, terbangun pertemanan, manajemen waktu serta problem solving” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar