GELUMPAI.ID — Marc Marquez kembali jadi sorotan setelah melakukan penyelamatan nyaris mustahil di lap pertama Sprint MotoGP COTA.
Ia kehilangan traksi roda belakang dan nyaris terlempar ke udara. Tapi dalam hitungan detik, ia berhasil kendalikan motornya dan lanjutkan balapan.
Aksi luar biasa itu memperpanjang rekor impresif Marquez jadi lima kemenangan beruntun. Tapi bukan itu saja yang membuat namanya selalu lekat dengan aksi “penyelamatan maut”.
Marquez dikenal karena kemampuannya mengontrol slide ekstrem di bagian depan motor. Aksi yang sering dianggap mustahil oleh banyak pembalap lain.
Dan ternyata, Marquez masih sangat ingat kapan pertama kali ia “menyelamatkan” motor dari kecelakaan.
“Aku ingat persis penyelamatan pertama. Tahun 2010, di Tikungan 3 Barcelona,” kenang Marquez.
“Saat itu aku bilang, ‘Ah! Mungkin aku bisa selamatin motor dari crash!’,” lanjutnya.
Tikungan 3 di Catalunya adalah kanan panjang 180 derajat setelah chicane awal — tempat yang menguji feeling dan skill pembalap.
Tahun 2010 adalah musim terobosannya di kelas 125cc. Marquez menang sepuluh kali dan meraih gelar juara dunia pertamanya bersama tim Red Bull Ajo.
Skill penyelamatannya makin terasah di Moto2 pada 2011. Ia harus berjibaku dengan motor Suter yang terkenal rawan getaran alias chatter.
“Di Moto2 aku selamat dari banyak crash karena motor Suter punya getaran parah, dan aku mainkan siku buat nyelamatin motor itu,” ujar Marquez.
Kunci dari insting penyelamatan Marquez ternyata banyak dilatih dari latihan off-road seperti motocross dan flat track.
“Latihan off-road itu penting,” jelas pembalap Ducati Lenovo tersebut.
“Lebih dari sekadar sliding, latihan itu bantu pahami apa yang harus kamu lakukan dalam berbagai situasi.”
“Di balapan aspal, hampir semua lap itu mirip — gerakan sama, slide-nya sama, cara beloknya juga sama.”
“Tapi di dirt track, tiap lap beda. Kamu bisa bereksperimen dengan mudah.”
Marquez menegaskan bahwa eksperimen teknik tidak mungkin dilakukan di motor balap jalan raya seperti Panigale.
