GELUMPAI.ID — Kemenangan ke-90 dalam karier Marc Marquez di MotoGP Argentina bukan hanya melanjutkan tren kemenangan bersama Ducati Lenovo, tetapi juga membuatnya sejajar dengan ikon balap Spanyol, Angel Nieto, dalam daftar kemenangan sepanjang masa.
Nieto, yang dikenal dengan julukan ‘12+1’, adalah juara dunia yang menjadi pahlawan nasional Spanyol melalui kariernya di kelas 50cc, 80cc, dan 125cc. Keberhasilannya yang berlangsung hingga 1986 membuka jalan bagi generasi pembalap Spanyol.
Hanya ada dua pebalap yang mencatatkan lebih banyak kemenangan grand prix daripada Nieto: Giacomo Agostini (122 kemenangan) dan Valentino Rossi (115).
“Pertama-tama, sebuah kehormatan besar untuk bisa menyamai Angel Nieto karena dia sangat penting untuk dunia balap sepeda motor Spanyol. Dia membuka pintu menuju kejuaraan dunia,” kata Marquez setelah meraih kemenangan.
Warisan Nieto terus hidup melalui keluarganya, termasuk putranya, Pablo, yang dulunya seorang pembalap grand prix dan kini menjadi manajer tim VR46. Pablo mengungkapkan perasaannya ketika Marquez menyamai rekor ayahnya.
“Luar biasa banyak orang yang mengingat ayah saya. Sungguh luar biasa bagaimana orang begitu mencintai ayah saya, dan keluarga kami bisa bekerja di dunia balap sekarang karena dia. Terima kasih untuk semua orang, dan terima kasih kepada Marc,” ujar Pablo dengan emosional.
Marquez pun mengenakan karangan bunga laurel pada lap penurunan kecepatannya di Termas sebagai penghormatan untuk Nieto, yang meninggal dalam kecelakaan jalan raya pada 2017.
“Saat ayah saya balapan, dia akan mengenakan bunga laurel seperti ini,” tambah Pablo. “Kami punya museum untuk ayah, dan banyak bunga laurel di sana. Rasanya menyentuh.”
Dengan dua kemenangan beruntun di awal musim, Marquez kini memiliki peluang untuk menyalip mantan rivalnya, Valentino Rossi, untuk menduduki posisi kedua dalam daftar kemenangan sepanjang masa sebelum kontrak dua tahunnya bersama Ducati berakhir.
“Dia adalah salah satu pembalap terbaik yang pernah ada, itu jelas,” kata Nieto mengenai Marquez. “Tahun-tahun terakhir memang sangat sulit baginya. Tapi dia masih muda dan masih memiliki kecepatan. Jadi, dia akan sangat sulit untuk dikalahkan tahun ini. Kami harus bekerja keras untuk mencoba mengalahkannya!”