Maruarar Sirait Nilai Program 3 Juta Rumah, Banyak Raguannya
GELUMPAI.ID – Program ambisius untuk membangun 3 juta rumah per tahun yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendapat kritik tajam dari anggota Komisi V DPR, Yasti Soepredjo. Meskipun program ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah, Yasti meragukan kemampuannya untuk terealisasi.
“Saya awalnya sangat optimis mendengar visi besar dari Kementerian PKP,” kata Yasti dalam rapat dengar kerja Komisi V dengan pemerintah di Gedung DPR, Selasa, 3 Desember 2024. Namun, setelah mendengar anggaran yang disiapkan Kementerian PKP, optimisme itu berubah menjadi keraguan.
Yasti menyatakan, anggaran yang disiapkan untuk program ini sangat terbatas, yakni Rp 5,27 triliun untuk tahun depan. “Pak Ara (Menteri PKP), saya rasa ini hanya mimpi indah. Dengan anggaran sebesar ini, mustahil program ini bisa terwujud,” kata Yasti.
Dalam rapat tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun 2 juta rumah di pedesaan dengan biaya Rp 908 miliar, serta 1 juta rumah di perkotaan dengan biaya Rp 3,707 triliun. Yasti mempertanyakan ketergantungan program pada sektor swasta. “Kalau anggaran tidak ada, bagaimana bisa berhasil? Program ini bisa gagal jika tidak ada anggaran yang memadai,” tegasnya.
Menteri Ara sendiri berencana menggandeng pengusaha untuk merealisasikan program 3 juta rumah, dengan mencari lahan gratis, termasuk lahan yang disita dari kasus korupsi. Namun, Yasti meragukan keberhasilan upaya tersebut.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, juga menyarankan agar pemerintah lebih hati-hati dalam menjalankan program ini. Nirwono menegaskan pentingnya rencana induk yang matang agar pemerintah daerah bisa lebih memahami kebutuhan masyarakat. “Jika tidak disiapkan dengan matang, program ini bisa berisiko gagal,” ujar Nirwono.
Tinggalkan Komentar