GELUMPAI.ID — Masturbasi adalah aktivitas seksual yang umum dilakukan oleh pria maupun wanita. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah kebiasaan ini bisa memengaruhi kesuburan?
Secara umum, masturbasi tidak langsung mengganggu kesuburan. Namun, kebiasaan ini bisa berdampak jika dilakukan secara berlebihan. Frekuensi ejakulasi yang tinggi akibat masturbasi berlebihan dapat mengurangi jumlah sperma dalam ejakulasi berikutnya.
Masturbasi juga dapat memengaruhi kualitas sperma pria jika dilakukan secara berlebihan. Kebiasaan ini, jika tidak dikendalikan, dapat menyebabkan gaya hidup buruk, seperti kurang tidur dan stres, yang berisiko menurunkan kualitas sperma.
Onani yang dilakukan dengan teknik kasar bisa mengakibatkan penurunan rangsangan pada area kelamin.
Pada wanita, masturbasi tidak secara langsung menyebabkan kesulitan hamil. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Masturbasi dapat meningkatkan kadar dopamin yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat menurunkan prolaktin—hormon penting dalam proses pematangan sel telur.
Infeksi juga menjadi salah satu risiko yang dapat terjadi jika alat yang digunakan saat masturbasi tidak bersih. Infeksi seperti bacterial vaginosis dapat memengaruhi kesuburan jika tidak ditangani dengan baik.
Masturbasi, jika dilakukan dalam batas wajar, seharusnya tidak menurunkan kesuburan. Beberapa tips agar aktivitas ini tetap aman adalah dengan melakukannya tidak lebih dari 1-3 kali seminggu, menjaga kebersihan alat yang digunakan, dan tetap menjalani gaya hidup sehat.
Pastikan masturbasi tidak menggantikan hubungan intim dengan pasangan, terutama jika Anda berencana untuk hamil. Jika dilakukan dengan benar, masturbasi tidak akan menyebabkan infertilitas baik pada pria maupun wanita.
Sumber: Hello Sehat