GELUMPAI.ID — Keputusan McLaren untuk mempertahankan posisi Oscar Piastri di belakang Lando Norris di GP Jepang ternyata mengundang perhatian.
McLaren finis di posisi kedua dan ketiga di Suzuka, namun keduanya gagal memaksimalkan keunggulan mobil mereka yang tercepat di trek.
Hasil tersebut membuat Norris tetap memimpin klasemen F1 dengan selisih satu poin.
Namun, selama balapan, Piastri terlihat memiliki kecepatan untuk menyalip Verstappen jika Norris tidak menghalanginya.
Piastri bertahan dalam jangkauan DRS beberapa lap, tetapi tidak mampu melewati rekan setimnya.
Setelah balapan, Piastri mengungkapkan melalui radio tim bahwa ia menginginkan McLaren memberikan perintah kepada Norris untuk memberi jalan.
James Hinchcliffe, mantan pembalap IndyCar, memberikan penjelasan mengapa McLaren memilih untuk mengabaikan permintaan tersebut.
“Dengan tidak mencoba melakukan pertukaran posisi, bagi saya ini menunjukkan bahwa mereka memprioritaskan kejuaraan pembalap daripada konstruktor,” ujar Hinchcliffe.
“Dengan tidak memberi kesempatan kepada Oscar untuk melewati Max, itu memberi buffer lebih besar antara dia dan Lando. Lando yang pantas mendapat posisi kedua.”
“Jika tim ikut campur, itu akan menjadi pergeseran poin sebesar 10 poin dalam kejuaraan pembalap dan menurut saya, alasan mereka tidak ingin melakukannya adalah karena politik jangka panjang soal pembagian poin antara pembalap.”
Hinchcliffe juga menilai keputusan tersebut sebagai upaya McLaren menghindari potensi masalah di kemudian hari dengan kedua pembalapnya.
“Kami rasa mereka bisa mengorbankan beberapa poin di kejuaraan konstruktor jika itu berarti kita tidak terjebak dalam situasi sulit dengan kedua pembalap kami.”
Sementara itu, perjuangan McLaren yang berlanjut dengan Norris dan Piastri saling mengambil poin bisa membuka peluang bagi Verstappen dalam perburuan gelar F1.
Verstappen kini berjuang keras dengan RB21 yang terkadang tidak konsisten, namun dia terus memaksimalkan potensi mobil tersebut untuk mengejar gelar kelimanya.