Megaproject Satelit China Tantang Starlink Milik Elon Musk, Siapa Lebih Unggul?
Beberapa area geografis tertentu menarik bagi kompetitor Starlink, termasuk proyek dari China. Contohnya, China sendiri, Rusia, Afghanistan, dan Suriah, yang hingga kini belum dicakup Starlink, ujar Juliana Suess, peneliti dari German Institute for International and Security Affairs.
Suess menambahkan bahwa Afrika juga bisa jadi target potensial. 70% infrastruktur 4G di Afrika sudah dibangun oleh Huawei. Jadi, menambahkan layanan berbasis satelit bisa semakin memperkuat pengaruh mereka di sana, jelasnya.
Alat Geopolitik dan Keamanan Nasional
Selain untuk kepentingan geopolitik, pengembangan konstelasi satelit juga dianggap sebagai langkah penting dalam pertahanan nasional. Di medan perang, saat infrastruktur internet darat lumpuh, koneksi berbasis satelit bisa jadi senjata strategis.
Starlink terbukti jadi pembeda di medan perang Ukraina, terutama dengan munculnya perang drone dan konsep medan perang yang terhubung, kata Feldstein. Teknologi berbasis satelit kini dianggap sebagai keunggulan militer krusial. China melihat hal ini sebagai investasi penting untuk mencapai tujuan keamanan nasional mereka.
Dengan rencana ambisius ini, China jelas nggak mau ketinggalan dalam perlombaan megakonstelasi satelit global. Namun, tantangan besar masih menanti mereka di tengah dominasi pemain seperti Starlink dan Amazon.
Tinggalkan Komentar