News Wara-Wiri

Menelusuri Sejarah Tembang Macapat: Jenis dan Maknanya

Menelusuri Sejarah Tembang Macapat: Jenis dan Maknanya

GELUMPAI.ID – Apa sih yang kamu tahu tentang tembang macapat? Ini adalah salah satu karya sastra Jawa yang masih eksis hingga sekarang, lho.

Tembang macapat, atau yang sering disebut macapat, merupakan bentuk puisi tradisional dalam kesusastraan Jawa. Dalam bahasa Indonesia, tembang berarti lagu, sedangkan macapat itu sendiri berarti puisi Jawa tradisional yang punya aturan tertentu. Menurut KBBI, macapat adalah puisi dengan baris kalimat (gatra) yang memiliki jumlah suku kata (guru wilangan) spesifik, dan ditutup dengan bunyi sajak (guru lagu) yang juga teratur.

Secara sederhana, tembang macapat adalah puisi yang dinyanyikan. Cara penyajiannya harus mengikuti notasi yang sudah ditetapkan, atau bisa dibilang harus “on point” sesuai dengan pakem yang ada.

Dilansir dari kompas.com, biasanya tembang ini dinyanyikan tanpa alat musik, tetapi sekarang banyak yang menambahkan alat musik tradisional untuk memperkaya pengalaman mendengarnya. Menariknya, macapat tidak hanya ditemukan di Jawa, tapi juga ada di Bali, Madura, dan Palembang.

Nah, dalam sastra Jawa, tembang dibagi menjadi tiga kategori: tembang cilik, tengahan, dan gedhe. Tembang macapat termasuk dalam kategori cilik dan tengahan. Setiap bait dalam tembang ini terdiri dari gatra yang memiliki jumlah suku kata dan diakhiri dengan bunyi sajak tertentu.

Kali ini, kita bakal ngobrol lebih jauh tentang sejarah tembang macapat, serta jenis dan maknanya. Yuk, simak!

Sejarah Tembang Macapat

Tembang macapat muncul sekitar akhir masa Kerajaan Majapahit dan digunakan sebagai media dakwah oleh Wali Songo. Namun, para ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai asal usulnya. Ada yang berpendapat bahwa tembang ini pertama kali ditulis oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaran Sari dari Sigaluh pada tahun 1279 M.

Tapi, ada juga yang menyatakan bahwa tembang ini merupakan hasil kolaborasi dari banyak orang, termasuk Wali Songo yang terkenal. Di antara pencipta tembang macapat yang paling dikenal adalah Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.