Entertainment

Mengungkap Kebenaran di Balik Kehidupan Amy Winehouse

Table of Contents+

    GELUMPAI.ID — Sutradara Asif Kapadia mendekati pembuatan dokumenter pemenang Oscar Amy dengan pendekatan seperti seorang detektif yang tengah menyelidiki sebuah kasus. Ia mengungkapkan hal ini saat berbicara di Visions du Réel, sebuah festival film di Nyon, Swiss, minggu ini.

    Kapadia menyadari bahwa film tersebut “sangat gelap.”

    “Seorang teman mengatakan kepada saya, ‘Jika kamu memberitahukan kebenaran, film ini tidak akan pernah rilis,’” ujar Kapadia.

    Ia menjelaskan, “Setelah saya tahu ceritanya, saya pikir, ‘Wah, film ini tidak akan keluar. Ini terlalu berat.’”

    Proses pembuatan film ini memang terasa seperti menyusun sebuah kasus kriminal. “Di ruang penyuntingan kami, suasananya seperti adegan dalam film Zodiac, dengan papan putih, gambar-gambar semua karakter yang terlibat, dan kita mencoba menghubungkan semua titik,” lanjutnya.

    Kim Soo Hyun Dituduh Jalin Hubungan dengan Idol-Aktris, Bukan Kim Sae Ron

    Semua “bukti” yang digunakan Kapadia berasal dari materi yang sudah ada, seperti rekaman arsip dari YouTube dan footage pribadi yang diberikan oleh keluarga serta teman-teman Amy Winehouse.

    Kapadia bercerita bahwa ia tergerak membuat film ini karena selama Amy hidup, ia merasa ada banyak pertanyaan tentang penyanyi asal Inggris tersebut.

    “Kenapa dia begitu buruk saat tampil di panggung? Kenapa dia selalu muncul di halaman depan surat kabar? Kenapa tak ada yang merawatnya?” ucap Kapadia.

    Setelah Amy meninggal, ia bertanya-tanya, “Bagaimana bisa dia meninggal pada usia 27 tahun dan tidak ada yang mendapatkan masalah hukum?”

    Awalnya, Kapadia bersama produser James Gay-Rees bertemu dengan beberapa karakter penting dalam hidup Amy, termasuk ayahnya dan manajernya. Mereka membicarakan syarat-syarat agar Kapadia dapat membuat film ini, termasuk hak atas musik dan penerbitannya.

    Mencuat Isu Kontroversi Kim Soo Hyun dengan Aktris Idol

    “Kami harus jujur, ini bukan akhir yang bahagia, kan? Amy meninggal muda karena kecanduan, jadi kita harus menggali itu,” jelas Kapadia.

    Kapadia mengaku telah mewawancarai lebih dari 120 orang yang mengenal Amy.

    “Proses ini adalah tentang membangun kepercayaan, tidak membawa kamera, hanya saya dengan mikrofon di meja, kami berbicara dalam kegelapan,” kata Kapadia.

    Laman: 1 2