Gelumpai.id, Nasional – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyusun strategi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Strategi tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Dalam keterangan yang disampaikan di acara sosialisasi RPJPN 2025-2045 di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (19/11/2024), Rachmat menjelaskan bahwa strategi pembangunan Indonesia terbagi dalam delapan agenda transformasi, 17 arah pembangunan, dan diukur melalui 45 indikator. Angka-angka tersebut, menurutnya, mencerminkan angka keramat kemerdekaan Indonesia, yaitu 17-8-45.
“Angka 8-17-45 ini adalah angka yang amat spesial, yang mencerminkan hari kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Rachmat, dilansir dari CNBC Indonesia.
Rachmat menyebutkan bahwa agenda transformasi tersebut mencakup berbagai sektor, antara lain transformasi sosial, ekonomi, serta tata kelola pemerintahan. Selain itu, terdapat dua landasan transformasi dan tiga kerangka implementasi transformasi yang mendukung pencapaian target tersebut.
Dalam hal transformasi sosial, Rachmat menekankan pentingnya menciptakan manusia unggul melalui peningkatan kesehatan untuk semua, pendidikan berkualitas, serta perlindungan sosial yang merata. “Intervensi kebijakan untuk transformasi sosial akan dilakukan pada setiap tahap siklus hidup manusia,” jelasnya.
Sementara itu, untuk transformasi ekonomi, Rachmat mengatakan bahwa salah satu fokus utama adalah keluar dari jebakan pendapatan menengah atau **middle income trap**. Strategi yang diusung adalah mendorong peningkatan produktivitas ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6-7% per tahun.
“Transformasi ekonomi diharapkan akan membawa perekonomian Indonesia tumbuh secara rata-rata sebesar 6-7% setiap tahunnya,” ujar Rachmat.
Selain itu, dalam transformasi tata kelola, pemerintah menargetkan pencapaian berbagai indikator, seperti indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang harus mencapai 5,00, serta peningkatan Indeks Pelayanan Publik menjadi 5,00. Target lain adalah Indeks Integritas Nasional sebesar 96,98, dan Indeks Persepsi Korupsi yang diharapkan naik menjadi 60.
Agenda transformasi lainnya, lanjut Rachmat, adalah supremasi hukum, stabilitas, dan kepemimpinan Indonesia yang kuat. Salah satu landasan penting dari agenda transformasi ini adalah ketahanan sosial budaya dan ekologi.
“Ketahanan sosial budaya diarahkan untuk memperkuat ketangguhan keluarga dan masyarakat, serta pengarusutamaan gender dan inklusi sosial,” tambahnya.