News

Momentum Politik 5 Tahunan, KPPI Kota Serang Dorong Perempuan Terlibat Aktif

GELUMPAI.ID – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Serang mendorong agar perempuan dapat benar-benar terlibat aktif dalam perpolitikan. Hal itu karena perjuangan perempuan untuk membentuk kebijakan yang pro perempuan, hanya bisa dilakukan melalui jalur politik.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris KPPI Kota Serang, Musyarofah. Ia mengatakan bahwa keterlibatan perempuan dalam dunia politik, harus benar-benar dilakukan dan tidak hanya sekadar formalitas belaka.

“Mau tidak mau, perempuan harus terlibat dalam politik. Bukan soal aturan keterwakilan perempuan 30 persen itu saja. Namun karena perempuan itu memang terlibat dalam proses pembangunan daerah,” ujarnya, Rabu (22/11).

Ia mengatakan, keterlibatan aktif perempuan, khususnya di Kota Serang, dalam dunia politik memang menjadi konsen dari KPPI. Sehingga, KPPI Kota Serang terus menerus melakukan pendidikan politik bagi perempuan di Kota Serang.

“Makanya kami tidak henti-hentinya melakukan pendidikan politik kepada perempuan, supaya paradigma perempuan terkait dengan politik itu berubah. Politik itu tidak se-tabu dan semenakutkan itu loh buat perempuan,” tuturnya.

Menurut Musyarofah, bukan hanya aktif dalam kegiatan politik saja, perempuan juga harus bisa duduk di kursi parlemen maupun eksekutif, agar dapat mengawal penuh kepentingan perempuan dalam sebuah produk kebijakan.

“Keterwakilan perempuan dalam parlemen itu juga penting. Kami selalu tekankan, ini penting karena ada banyak kebijakan-kebijakan yang memang dikhususkan untuk perempuan. Sehingga, perempuan harus terlibat aktif dalam penyusunan kebijakan itu,” terangnya.

Ia menegaskan, jika perempuan tidak terlibat aktif dalam proses pembentukan kebijakan dari parlemen, maka kebijakan tersebut dikhawatirkan tidak sesuai dengan kebutuhan perempuan. Sebab, yang merasakan langsung kebijakan itu adalah perempuan.

“Karena kebijakan yang berkaitan dengan perempuan, ya perempuan lah yang merasakan. Bagaimana kebijakan soal cuti melahirkan, bagaimana cuti haid di perusahaan, tersedianya ruang laktasi, pemisahan toilet perempuan dan laki-laki. Kebijakan ini yang benar-benar perempuan rasakan,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini juga masih banyak yang menganggap keterwakilan perempuan sebesar 30 persen, hanya sekadar formalitas belaka. Hal itu pun yang saat ini tengah diluruskan oleh pihaknya.

“Masih banyak yang menganggap keterwakilan perempuan itu formalitas belaka. Ini yang harus kita ubah bersama. Keberadaan perempuan di pemerintahan sangatlah penting, karena banyak hal yang juga hanya bisa disampaikan dan dipikirkan oleh perempuan,” ungkapnya.

Ia pun berharap, dengan banyaknya Calon Legislatif (Caleg) perempuan di Kota Serang, bisa mewarnai perpolitikan di Kota Serang, juga dalam penyusunan serta pengambilan kebijakan pemerintah.

“Bagi kami, 30 persen perempuan duduk di DPRD Kota Serang pun masih minimal. Kami ingin agar lebih banyak lagi perempuan yang bisa bersama-sama berjuang di parlemen Kota Serang,” harapnya.

Ia pun menyampaikan semangat kepada para Caleg perempuan, agar dapat bisa bertarung maksimal dalam kontestasi politik 5 tahunan ini, sehingga hasil yang didapat pun dapat maksimal.

“Kami pun sekarang mengangkat tagline ‘perempuan pilih perempuan’, untuk menggambarkan bagaimana kami ingin agar keterlibatan perempuan di dunia politik itu semakin nyata,” tandasnya. (ADV)

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar