Cegah Kekerasan Seksual, Edukasi Seks Harus Dilakukan, Jangan Anggap Tabu

Menurutnya, edukasi seks harus benar-benar dilakukan oleh orang tua sedini mungkin. Sebab berkaca dari berbagai kasus yang tengah marak, justru para pelaku mayoritas didominasi oleh orang-orang terdekat. Tidak terkecuali keluarga dan lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren.

“Memang sekarang ini sangat marak pelaku-pelaku berasal dari lingkaran orang terdekat. Entah keluarga, saudara dan tetangga. Bahkan di beberapa kasus, guru mereka di Ponpes pun melakukan hal itu,” ungkapnya.

Ketua Presidium FSPP Kota Serang, KH Enting Abdul Karim, mengatakan bahwa sebenarnya Islam pun mengajarkan edukasi seks sejak dini. Mulai dari larangan-larangan hingga tata cara berpakaian.

“Bahkan ada kitab yang dikhususkan membahas terkait dengan semacam edukasi seks. Seperti kapan wanita haid, tata cara (berhubungan badan). Ada pada kitab Fathul Izhar, ini merupakan kitab Fiqih,” ujarnya.

Ia mengatakan, pembahasan mengenai kitab tersebut memang saat ini belum dijadikan sebagai pembelajaran wajib dalam kurikulum. “Biasanya dilakukan pada saat bulan Ramadan. Jadi ada momen khusus untuk membahas kitab itu,” ucapnya.

Sementara untuk mengantisipasi maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren, pihaknya telah melakukan konsolidasi ke seluruh Ponpes di Kota Serang, untuk benar-benar menjaga diri dari tindakan tersebut.

“Kami akan antisipasi, jangan sampai ada kekerasan dari guru kepada santrinya. Kiyai kepada santriwatinya. Makanya kami minta pula kepada para Nyai nih, tolong kendalikan suaminya,” katanya sembari tertawa.

Jabied
WRITTEN BY

Jabied

Admin tampan situs Gelumpai.ID

Tinggalkan Balasan