GELUMPAI.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Banten. Mereka menuntut Pj Gubernur Banten untuk diganti.
Berdasarkan hasil kajian HMI Badko jabodetabeka Banten, pihaknya menyoroti berbagai persoalan yang saat ini terjadi di Provinsi Banten, diantaranya terkait angka kemiskinan yang masih tinggi dan pengangguran sehingga membuat Provinsi Banten dinobatkan menjadi daerah paling tidak bahagia se-Indonesia.
Jenderal Lapangan (Jenlap) Aksi, Fikri Anizar ALbar, mengatakan bahwa banyak sumber daya alam (SDA) yang dirusak dan dibiarkan, terkhusus adanya pertambangan liar yang terjadi di Kabupaten Lebak dan Pandeglang dan daerah lain di Provinsi Banten, sehingga dampaknya terjadi Banjir.
“Kami juga melihat tidak adanya program yang bersentuhan dengan masyarakat di Provinsi Banten, tidak ada sama sekali, ada satu jamsosratu itupun hanya satu tahun sekali dan itupun mengundang banyak masalah, banyak data yang berubah-ubah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kali ini hanya menunggu program-program dari pemerintah pusat saja, untuk bantuan sosial tunai dan bantuan sosial lainnya, tapi program pengentasan kemiskinan, pengangguran, buruh, nelayan, petani, itu tidak ada sama sekali pihaknya lihat.
“Kami juga menyoroti reformasi birokrasi di Provinsi Banten, yang terbaru adalah perihal pergub SOTK. Kami coba konfirmasi kepada DPRD apakah Pansus Rapatnya sudah selesai, ternyata belum. Kami menduga ada maladministrasi atau cacat secara administrasi hukum,” ucapnya.