Kepsek SMKN 5 Kota Serang Ngaku Terpaksa Nombok Pembangunan RKB

“Ada pertemuan, yang bersama dengan komite. Kan komite diberikan deadline oleh Komisi V untuk selesai di awal November,” tuturnya.

Ia mengaku bahwa para wali murid bersepakat untuk membayar uang patungan pembangunan RKB SMKN 5 Kota Serang.

“Karena memang bingung dana, maka kami kumpulkan orang tua. Pas kumpul mah oke, tapi sekarang tidak lagi,” jelasnya.

Ia pun mengaku bahwa sebenarnya dirinya hanya ‘ketempuan’ saja atas berbagai polemik pembangunan RKB ini.

Sebab seharusnya, dia tidak ikutan nombok pembangunan RKB, karena Edi Santoso yang menyanggupi pembangunan sebelum CSR turun.

Dindik Tekan Kepsek SMKN 5 Kota Serang?

Ia juga menyiratkan rasa tertekan akibat pembangunan RKB yang tidak kunjung selesai. Ia mengaku terus ditanya terkait dengan kapan pembangunan itu selesai.

“Daripada saya setiap saat dipanggil lagi dipanggil lagi sama orang dinas, ditanya ‘kapan selesai?’. Ya sebenarnya ini kan bukan saya (yang membangun),” katanya.

Karena, dirinya terus menerus ditanya terkait penyelesaian pembangunan RKB SMKN 5 Kota Serang oleh pihak Dindikbud Provinsi Banten, maka dirinya pun mengambil langkah untuk meminta wali murid patungan.

“Tapi karena ini sebagai tanggungjawab sekolah, dinas kan gak mungkin menegur ke masyarakat. Kalau saya sebenarnya orang tua itu mau untuk diajak (patungan),” ucapnya.

Rifqi Fatahilah
WRITTEN BY

Rifqi Fatahilah

Kenyamanan dalam bekerja merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang paripurna

Tinggalkan Balasan