Walikota Serang Kutuk LGBT di Kota Serang

Abdul Rozak mengatakan banyaknya fenomena laki-laki suka laki-laki atau gay ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Menurutnya, salah satu faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan penyimpangan seksual adalah lemahnya ilmu agama dan pemahaman agama serta pengaruh media sosial.

“(Fenomena) terjadi karena faktor lemahnya ilmu agama dan pemahaman agama serta pengaruh media sosial. Faktor lainnya juga bisa terjadi karena pengaruh pergaulan lingkungan yang tidak sehat,” terangnya.

Ia mengaku, Kemenag Kota Serang sendiri tidak melakukan pendataan berkaitan dengan penyimpangan seksual.

Akan tetapi, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga yang telah terdata melakukan penyimpangan seksual sejenis Gay dan kepada warga Kota Serang lainnya tentang bahaya perkawinan sejenis.

“Solusinya akan diadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya perkawinan sejenis. Kemenag Kota Serang tidak mendata,” tandasnya.

Sebelumnya, Ibukota Provinsi Banten menjadi sorotan dalam hal penyimpangan seksual yang bermuara pada ditemukannya puluhan warga terindikasi sebagai orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Kasus HIV/AIDS sendiri ditemukan berdasarkan pemeriksaan yang mayoritas ditemukan pada komunitas penyimpangan sosial salah satunya laki-laki suka laki-laki, WPSK dan waria di Kota Serang.

Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, usai menggelar rapat koordinasi keanggotaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Serang, Selasa (25/10) di Hotel Puri Kayana Kota Serang.

Pada kesempatan tersebut, diungkapkan bahwa pelaku penyimpangan seksual di Kota Serang rata-rata berusia 15 hingga 25 tahun.

Rifqi Fatahilah
WRITTEN BY

Rifqi Fatahilah

Kenyamanan dalam bekerja merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang paripurna

Tinggalkan Balasan