Neymar Sebut Fans PSG ‘Melewati Batas’, Ada Rasa ‘Ketidakadilan’ Terhadap Dirinya dan Messi
GELUMPAI.ID – Neymar akhirnya buka suara soal pengalamannya selama di Paris Saint-Germain (PSG), yang dia anggap penuh dengan ketidakadilan, terutama terkait perlakuan dari fans. Dalam wawancaranya dengan RMC Sport, pemain yang kini berkarier di Al-Hilal ini mengungkapkan perasaan kecewanya atas bagaimana dia dan Lionel Messi diperlakukan oleh sebagian fans PSG.
Neymar bergabung dengan PSG pada 2017 setelah meninggalkan Barcelona dengan rekor transfer €222 juta. Di musim pertamanya, dia tampil impresif dengan mencetak 28 gol. Namun, setelah itu, perjalanan karier Neymar di PSG cenderung menurun. Hubungannya dengan fans semakin memburuk, hingga akhirnya dia meninggalkan klub pada 2023 untuk bergabung dengan Al-Hilal.
Banyak fans yang melontarkan boo dan bahkan ada sekelompok yang berdemonstrasi di depan rumah Neymar sebagai bentuk protes atas kehadirannya di klub. Neymar pun kini mengungkapkan bahwa dia masih menyimpan “rasa dendam” terhadap beberapa orang yang mengelola klub tersebut.
“Musim pertama luar biasa, saya diterima dengan baik oleh orang Prancis dan fans,” ujar Neymar dalam wawancara.
“Namun dua atau tiga tahun terakhir tidak seperti itu, cara saya diperlakukan tidaklah luar biasa, begitu juga dengan Lionel Messi. Saya merasa ada ketidakadilan, karena saya selalu memberikan yang terbaik di lapangan. Saya tidak menyimpan dendam, tapi saya sedikit sedih dengan cara saya diperlakukan oleh para fans, terutama ketika mereka datang ke rumah saya, mencoba menginvasi rumah saya, menghinakan saya, atau bahkan ingin memukul saya. Bagi saya, mereka sudah melewati batas. Hubungan kami sudah tidak lagi saling menghormati, padahal saya selalu menghormati mereka… Situasi ini benar-benar rumit. Saya sedih dengan cara saya diperlakukan di akhir-akhir ini, tapi itu sudah berlalu. Saya menghormati klub PSG dan saya akan selalu mendukung mereka untuk meraih hasil terbaik. Saya tidak punya dendam terhadap klub, hanya sedikit dendam terhadap orang-orang yang mengelola klub dan beberapa fans. Tapi itu sudah menjadi masa lalu. PSG adalah klub tempat saya menghabiskan waktu paling lama dalam karier saya, enam tahun. Saya memiliki momen-momen luar biasa, tapi juga momen-momen yang sedih. Dan hubungan saya dengan para fans lebih banyak merupakan bagian dari momen-momen yang sedih, sayangnya. Tapi dari sisi olahraga, itu adalah sepakbola terbaik yang saya mainkan. Jadi saya bahagia dan memiliki hati yang bersih tentang itu.”
Tinggalkan Komentar