Bisnis & Ekonomi News

Nissan dan Honda Negosiasi Kerja Sama, Tapi Tak Ada Rencana Merger

GELUMPAI.ID – Nissan Motor Corp. dan Honda Motor Co. mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa mereka tengah membahas kemungkinan kerja sama yang lebih erat. Namun, keduanya membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka sudah memutuskan untuk melakukan merger.

Harga saham Nissan melonjak lebih dari 22% di Tokyo setelah laporan yang mengutip sumber yang tidak disebutkan menyebutkan bahwa perusahaan Jepang itu berencana untuk bergabung dengan Honda dan membentuk grup otomotif terbesar ketiga di dunia. Sementara itu, harga saham Honda justru turun sebanyak 3%.

Dilansir dari berbagai sumber, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Mitsubishi Motors Corp., anggota aliansi Nissan, turut terlibat dalam pembicaraan tersebut.

Pada Agustus lalu, ketiga perusahaan otomotif Jepang ini mengumumkan rencana untuk berbagi komponen kendaraan listrik, seperti baterai, serta melakukan penelitian bersama untuk perangkat lunak mobil otonom guna beradaptasi dengan perubahan besar dalam industri otomotif yang berfokus pada elektrifikasi. Sebuah kesepakatan awal antara Honda dan Nissan diumumkan pada Maret lalu.

Perdagangan saham Nissan sempat dihentikan namun kembali dilanjutkan setelah kedua perusahaan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan mereka sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk kerja sama di masa depan, namun belum ada keputusan yang diambil.

Merger antara kedua perusahaan ini bisa menghasilkan perusahaan raksasa senilai sekitar $55 miliar berdasarkan kapitalisasi pasar ketiga perusahaan otomotif tersebut.

Bergabungnya keduanya akan membantu mereka mendapatkan skala yang lebih besar untuk bersaing dengan Toyota Motor Corp., pemimpin pasar otomotif Jepang, dan Volkswagen AG asal Jerman.

Nissan sendiri memiliki aliansi dengan Renault SA yang kini sedang ditinjau. Bulan lalu, Nissan mengumumkan pemotongan 9.000 pekerjaan, atau sekitar 6% dari total tenaga kerjanya secara global, serta pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20% setelah melaporkan kerugian kuartalan sebesar 9,3 miliar yen ($61 juta).

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar