GELUMPAI.ID – Drama merger Nissan dan Honda akhirnya bubar! Dua raksasa otomotif Jepang ini resmi mengakhiri negosiasi yang digadang-gadang bakal menciptakan perusahaan otomotif terbesar ketiga di dunia. Kesepakatan senilai Rp 981 triliun itu pun kandas di tengah jalan.
Honda awalnya mengusulkan struktur merger yang menempatkan mereka sebagai induk, sementara Nissan jadi anak perusahaan lewat pertukaran saham. Namun, Nissan nggak setuju, terutama soal penutupan pabrik dan pemangkasan karyawan. Hasilnya? Deal batal!
Meski gagal merger, keduanya tetap berkomitmen buat kerja sama strategis di era kendaraan listrik dan kecerdasan buatan. “Kami akan terus menjajaki berbagai bentuk kolaborasi yang menguntungkan kedua belah pihak,” kata perwakilan Honda.
Kabar batalnya merger ini langsung bikin saham Nissan turun 0,34 persen, sementara saham Honda naik 2,14 persen. Sejak awal, isu ini sudah bikin pasar gonjang-ganjing, apalagi setelah Nissan sempat dikabarkan ingin mundur dari negosiasi.
Sebelumnya, pada Desember lalu, diskusi merger ini dimulai dengan target finalisasi pada Juni. CEO Honda, Toshihiro Mibe, kala itu bilang merger ini bakal menciptakan efisiensi dan sinergi besar bagi kedua brand.
Namun, dalam perjalanannya, Nissan nggak mau kehilangan kontrol, terutama terkait restrukturisasi bisnis. Honda, di sisi lain, ingin efisiensi dengan memangkas staf lebih banyak di Nissan.
Kesepakatan ini akhirnya kandas, meninggalkan banyak tanda tanya soal arah bisnis kedua perusahaan ke depan. Apakah bakal ada negosiasi ulang? Atau masing-masing jalan sendiri-sendiri?
Sumber: Kompas.com