News

Operasi Otak Sadar: Prosedur dan Manfaat di Mayapada Hospital

Gelumpai.id, Health – Banyak orang berpikir bahwa operasi otak selalu dilakukan saat pasien tidak sadarkan diri. Tapi, ternyata ada metode yang memungkinkan operasi dilakukan saat pasien dalam keadaan terjaga, dikenal sebagai Awake Brain Surgery atau Operasi Otak Terjaga. Prosedur ini melibatkan pembedahan otak (kraniotomi) di mana pasien tetap sadar sepanjang tindakan berlangsung.

Awake Brain Surgery biasanya dilakukan untuk mengatasi berbagai kondisi neurologis, seperti tumor otak dan epilepsi. Operasi ini sangat penting ketika area yang akan dioperasi berada dekat dengan bagian otak yang dapat memicu kejang, atau area yang bertanggung jawab untuk fungsi penting seperti penglihatan, gerakan, dan bicara. Dengan pasien dalam keadaan sadar, dokter bisa lebih tepat dalam melakukan pembedahan dan mengurangi risiko kerusakan pada jaringan otak yang sehat.

Dibandingkan dengan metode bedah otak yang lebih konvensional, Awake Brain Surgery punya sejumlah keuntungan.

“Operasi ini berlangsung lebih cepat, sekitar 2 hingga 3 jam, dan mengurangi risiko munculnya gangguan fungsi tubuh. Pasien pun biasanya bisa cepat pulih. Untuk pengambilan jaringan tumor, metode ini juga memungkinkan hasil yang lebih optimal,” ungkap dr. Zainy Hamzah, Sp.BS (K), dokter spesialis bedah saraf konsultan onkologi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dalam pernyataannya yang dikutip dari detik.com.

Sebelum menjalani prosedur ini, pasien akan menjalani pemeriksaan neurologis yang menyeluruh. Salah satu metode pemeriksaan yang umum digunakan adalah MRI, yang berfungsi untuk membandingkan kondisi pasien sebelum dan setelah operasi.

Selama operasi, pasien akan dibius, tetapi akan dibangunkan saat dokter melakukan tindakan di area-area otak yang krusial. Dalam fase ini, pasien diminta untuk mengikuti instruksi dari dokter, seperti melakukan gerakan tertentu. Tujuannya adalah untuk memantau respons dan fungsi otak, sehingga dokter bisa menentukan bagian otak yang masih aktif dan bisa dipertahankan, agar pasien dapat melanjutkan aktivitasnya setelah operasi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar