Pameran Yos Suprapto Ditunda, Komnas HAM Geram: Kebebasan Ekspresi Harus Dijamin!
GELUMPAI.ID – Penundaan pameran tunggal seniman Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (GNI) memantik reaksi keras dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pameran bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” itu sedianya berlangsung pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025, namun ditunda dengan alasan beberapa lukisan dianggap terlalu vulgar.
“Pertama, kami menyesalkan penundaan pameran lukisan tersebut,” ujar Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/12/2024).
Anis menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi, termasuk dalam seni, adalah hak fundamental yang dijamin oleh konstitusi dan konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia. Ia mengingatkan bahwa pemerintah seharusnya memastikan hak ini dihormati, dilindungi, dan dipenuhi.
“Kewajiban pemerintah adalah menjamin, menghormati, melindungi, dan memenuhi hak atas bebas berpendapat dan berekspresi, termasuk di dalamnya ekspresi seni,” tegas Anis.
Dorongan untuk Menjaga Ekosistem Demokrasi
Komnas HAM juga meminta agar ekspresi seni tidak dibatasi, apalagi mundur di tengah iklim demokrasi yang sudah lama dibangun.
“Kami mendorong ekspresi seni di Indonesia terus dijamin, tidak dibatasi, dan tidak mengalami kemunduran di era demokrasi yang kita bangun sejak lama,” lanjutnya.
Sebagai respons terhadap penundaan ini, Anis mengungkapkan bahwa Komnas HAM akan mengambil langkah pemantauan dan mediasi sesuai kewenangan mereka.
Kisruh di Balik Pameran
Yos Suprapto sendiri mengaku kecewa dengan keputusan penundaan ini. Lima lukisan yang dianggap tidak sesuai dengan tema pameran ternyata menjadi pemicu kisruh. Padahal, menurut Yos, karya tersebut masih relevan dengan tema yang diusung.
“Saya bercerita tentang proses terjadinya kehilangan kedaulatan pangan kita. Itu saya akhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa. Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong,” jelas Yos saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Pihak Galeri Nasional, melalui kurator Suwarno Wisetrotomo, menyatakan bahwa pameran akan dilanjutkan jika sudah ada kesepakatan antara Yos dan pihak kurator.
Tinggalkan Komentar