Pangeran Harry dan Masa Depan di Tengah Bayangan Masa Lalu: “Sulit Tapi Harus Jalan Terus!”
GELUMPAI.ID – Setelah empat tahun meninggalkan Kerajaan Inggris, Pangeran Harry tampaknya masih sulit benar-benar meninggalkan masa lalunya. Menurut Roya Nikkhah, editor keluarga kerajaan untuk The Sunday Times sekaligus pembawa acara podcast The Royals with Roya and Kate, Duke of Sussex sering kali terlihat “melihat ke belakang.”
Harry, yang kini tinggal di Amerika Serikat bersama istri dan kedua anaknya, masih berjuang dengan kasus hukum terkait keamanan pribadinya di Inggris. Nikkhah menjelaskan, “Dia masih menjalani berbagai kasus pengadilan di sini, dan kemungkinan kita akan melihatnya kembali ke Inggris tahun depan. Namun, ini jelas mengingatkan dia pada masa-masa sulit yang pernah dialaminya.”
Meski demikian, Harry tampak bahagia menjalani perannya sebagai ayah di AS. Nikkhah menambahkan, “Dia mencintai hidupnya di sana. Invictus Games menjadi salah satu cara dia menemukan makna di tengah kehidupannya yang baru.”
Hubungan yang Membeku dengan Keluarga Kerajaan
Ketegangan antara Harry dan keluarganya juga belum mereda. Dengan ayahnya, Raja Charles III, dan kakaknya, Pangeran William, hubungan Harry digambarkan “tegang” hingga ke titik di mana komunikasi nyaris tidak ada.
“Dia dan William tidak berbicara selama lebih dari dua tahun,” ungkap Nikkhah. “Hubungannya dengan Raja Charles pun terpengaruh oleh kasus hukumnya terkait keamanan pribadi. Bahkan, sang raja disebut khawatir komentar apapun soal ini bisa menimbulkan masalah hukum.”
Dalam memoarnya yang berjudul Spare, Harry menyingkap banyak konflik internal keluarga kerajaan. Hal ini, menurut pakar kerajaan Richard Fitzwilliams, turut memperparah hubungan yang sudah renggang.
“Melangkah ke Depan, Tapi Tetap Melirik ke Belakang”
Meski berbagai tantangan menghantam, Harry tetap fokus membangun peran baru sebagai pekerja kemanusiaan. “Dia ingin membangun profilnya di panggung global,” kata Nikkhah. Namun, seorang mantan penasihat Harry mengatakan, “Yang dilakukannya hanyalah menghabiskan waktu melihat ke belakang. Andai saja dia bisa memutar lehernya dan melihat ke depan.”
Terlepas dari semua itu, kebahagiaan sebagai seorang ayah tampaknya menjadi pelipur lara bagi Harry. Shannon Felton Spence, seorang pakar kerajaan, berkomentar, “Pada akhirnya, yang paling membahagiakan Harry adalah perannya sebagai ayah. Tapi kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa ‘pekerjaan sebagai Pangeran Harry’ adalah satu-satunya hal yang dia ketahui secara profesional.”
Tinggalkan Komentar