Internasional News

Parlemen Korea Selatan Ajukan Pemakzulan Presiden Yoon Usai Deklarasi Darurat Militer

Imbas pada Ekonomi dan Stabilitas Politik

Dikutip dari Reuters, situasi ini mempengaruhi pasar keuangan Korea Selatan. Indeks saham utama turun 1,3%, sementara nilai tukar won mendekati posisi terendah dua tahun. Kementerian Keuangan dan Bank Sentral Korea Selatan langsung menggelar pertemuan darurat untuk menenangkan pasar. Sebuah pernyataan resmi menyebutkan bahwa pemerintah siap menyuntikkan likuiditas tanpa batas untuk menstabilkan pasar saham, obligasi, hingga valas.

Selain itu, perusahaan besar seperti Hyundai Motor, Naver Corp, dan LG Electronics mengambil langkah antisipasi dengan meminta karyawan bekerja dari rumah. Penjualan barang kebutuhan darurat, seperti mie instan dan air kemasan, meningkat drastis.

Potensi Pemakzulan dan Dampaknya

Jika mosi pemakzulan diterima oleh dua pertiga anggota parlemen, Yoon akan menghadapi sidang di Mahkamah Konstitusi. Dilaporkan, oposisi menguasai hampir dua pertiga kursi parlemen, membuat posisi Yoon kian terancam. Jika pemakzulan disetujui, Perdana Menteri Han Duck-soo akan menjabat sementara hingga pemilu baru dilaksanakan dalam 60 hari.

Danny Russel, wakil presiden Asia Society Policy Institute, mengatakan kepada Reuters, “Korea Selatan berhasil menghindari krisis besar, tetapi Presiden Yoon mungkin telah merusak posisinya sendiri.”

Keputusan Presiden Yoon untuk mencabut deklarasi darurat militer dianggap sebagai langkah yang tepat oleh sebagian pihak, namun langkah awalnya tetap menuai kritik tajam. Kini, nasib politik Yoon berada di tangan parlemen dan Mahkamah Konstitusi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar