Dunia Digital

Pasar Kripto Masih Kuat, Tapi Tiga Sentimen Negatif Ini Masih Membayangi, Apa Saja?

GELUMPAI.ID – Menjelang akhir pekan, situasi market kripto membuat hati investor riang gembira. Pasalnya secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju optimis ke zona hijau pada perdagangan Jumat (15/7) pukul 12.00 WIB.

Melansir CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 20.526 atau melonjak 1,31% dalam sehari terakhir. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 7,31% ke US$ 1.195 di waktu yang sama.

Sementara altcoin lainnya juga tidak meroket, seperti XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) harga melonjak masing-masing 6,59%, 6,89%, 1,23% dan 1,30% dalam 24 jam terakhir. Lalu apa yang menyebabkan market kripto bergejolak positif?

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan reli singkat yang terjadi pada perdagangan market kripto disebabkan oleh sentimen positif dari komentar terbaru pejabat bank sentral AS, The Fed.

Sejumlah pejabat The Fed menyebutkan lembaga otoritas moneter tersebut kemungkinan besar tidak akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin gara-gara inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir.

“Kemarin sejumlah pejabat The Fed menyangkal akan menaikan suku bunga acuan hingga 100 bps, tetapi condong ke 75 bps pada pertemuan mendatang. Kabar ini tampak disambut positif oleh investor sehingga nilai aset kripto masih sukses mempertahankan kinerjanya,” kata Afid.

Banyak investor yang menjadi bergairah untuk kembali melakukan transaksi di market kripto, walaupun situasi di pasar saham saat ini sedang lesu. Meski demikian, reli singkat ini hanya bertahan sementara lantaran belum didukung aksi akumulasi yang kuat dari pelaku pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap, nilai market cap aset kripto belum tembus US$ 1 triliun dan volume trading harian di bursa kripto turun 5,14% dalam sehari terakhir. Tampaknya investor masih khawatir inflasi tinggi dan ancaman resesi dalam jangka waktu pendek.

Sementara itu, pergerakan Bitcoin sekarang mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi akhir bulan ini, yang selanjutnya dapat berdampak pada harga.

Pergerakan harga Bitcoin akan berada dikisaran harga US$ 20.317 dan masih berpotensi naik hingga ke level harga US$ 21.127. Tetapi apabila harga Bitcoin kembali koreksi, kemungkinan akan turun dan retest support pada harga US$ 19,772.

Tiga Sentimen Negatif Bisa Tekan Market Kripto

Ada setidaknya tiga faktor yang bisa membuat pergerakan market kripto kembali tertekan. Pasalnya, telah terjadi anomali di mana, nilai aset kripto ternyata masih bertahan meski data inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir pada Juni.

Melihat data historisnya, nilai aset kripto biasanya langsung rontok setelah perilisan data tersebut. Sebab, pelaku pasar selalu mengaitkan hasil data inflasi dengan rencana moneter yang akan ditempuh bank sentral AS, The Fed.

Maka dari itu, faktor pertama adalah jika The Fed merespons inflasi dengan kenaikan suku bunga acuan ekstra kencang, maka selera investor perlahan bakal pudar. Dampaknya akan memberikan tekanan negatif pada harga untuk aset berisiko, dari saham ke Bitcoin.

Selanjutnya, datang dari kabar platform pinjam meminjam kripto, Celsius yang tengah menyiapkan dokumen kebangkrutan. Menurut dokumen yang diajukan ke pengadilan tata usaha New York, Celsius ternyata memiliki aset US$ 4,3 miliar dan kewajiban US$ 5,5 miliar, sehingga perseroan punya defisit neraca sebesar US$ 1,2 miliar.

Selain itu, faktor lainnya adalah berkembangan dari kasus Mt Gox yang saat ini memiliki 142.000 Bitcoin siap untuk dijual dalam rangka ganti rugi korban. Walau terdengar seperti kabar positif, ganti rugi ini dapat membuat tekanan jual yang besar di pasar kripto, terutama untuk Bitcoin.

Artikel Terkait