Bisnis & Ekonomi News

Pasar Saham Asia Terpuruk! Investor Panik, Emas Jadi Pelarian

GELUMPAI.ID – Pasar saham Asia anjlok pada Jumat (21/3) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran soal tarif AS. Sentimen negatif ini membuat investor memilih aset aman, mendorong harga emas mendekati rekor tertinggi.

Indeks saham di Eropa juga menunjukkan tren serupa. Kontrak berjangka STOXX 50 Pan-Eropa dan DAX Jerman turun 0,5%, sementara S&P 500 dan Nasdaq mengalami pelemahan tipis.

Tarif AS & Geopolitik Bikin Cemas

Dalam pekan yang penuh dengan pertemuan bank sentral, kebijakan moneter global semakin tidak pasti. The Fed, Bank of Japan (BOJ), dan Bank of England tetap mempertahankan suku bunga. Namun, pernyataan mereka menunjukkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, terutama akibat kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS.

Donald Trump berencana memberlakukan tarif baru per 2 April, menambah ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, laporan serangan udara Israel ke Gaza serta ledakan besar akibat serangan drone Ukraina ke pangkalan militer Rusia semakin meningkatkan tensi global.

Investor Lari ke Aset Aman

“Pasar makin volatil karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan risiko tarif,” kata Charu Chanana, Chief Investment Strategist Saxo. MSCI Asia-Pacific di luar Jepang turun 0,9%, dengan saham di China, Hong Kong, Taiwan, dan Indonesia merosot tajam.

Dr. Oz Tersandung Skandal Pajak, Bakal Bayar atau Kabur?

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2%, mencatatkan pekan kedua berturut-turut di zona merah. Padahal, indeks ini sebelumnya naik 18% sepanjang tahun dan menjadi salah satu yang terbaik secara global. Sementara itu, indeks Topix Jepang menyentuh level tertinggi delapan bulan, didorong oleh sektor perbankan setelah data inflasi yang lebih kuat dari perkiraan.

Fokus Investor Beralih ke Tarif AS

Ketidakpastian makin terasa di pasar. Investor kini menunggu detail kebijakan tarif AS yang akan diberlakukan pada awal April. “Perubahan ekspektasi yang tajam ini menyebabkan lonjakan volatilitas,” kata George Boubouras, Head of Research K2 Asset Management.

Sementara itu, dolar AS tetap stabil di level 104,09 setelah menguat 0,36% pada Kamis (20/3). Yen Jepang melemah ke 149,50 per dolar, meskipun masih naik 5% sepanjang tahun ini akibat ekspektasi kenaikan suku bunga BOJ.

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama