Pastikan Berjalan Sesuai Aturan, Dewan Sidak PPDB SMP
GELUMPAI.ID – Hari pertama pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP di Kota Serang, tercatat sebanyak 1.743 siswa se-Kota Serang sudah terinput melakukan pendaftaran pada pukul 10:00 WIB, Senin (27/6). Hal itu terungkap saat Komisi II DPRD Kota Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu SMPN di Kota Serang guna memastikan proses PPDB berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Jumhadi, mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pemantauan di dua SMPN yaitu SMPN 1 dan SMPN 15 Kota Serang. Hasilnya, ia mengaku tidak menemukan adanya kendala apapun pada pelaksanaan PPDB di hari pertama ini.
“Hari ini pertama pendaftaran, alhamdulillah setelah kami mengobrol baik dengan dinas maupun kepala sekolah SMPN 1, pada hari (kemarin, red) ini saja yang daftar dari mulai pukul 00.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, sudah ada 1.743 yang sudah mendaftar di seluruh Kota Serang, ini luar biasa,” ungkapnya, usai sidak di SMPN 1 Kota Serang.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak sekolahh, Jumhadi mengatakan bahwa dari tahun ke tahun PPDB SMP di Kota Serang tidak pernah ada kendala apapun. Baik gangguan teknis dan sebagainya, Kota Serang disebut lancar tidak seperti di daerah-daerah lain.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun PPDB di Kota Serang tidak pernah ada kendala, baik gangguan server dan lainnya,” katanya.
Jumhadi menyebutkan bahwa Pemkot Serang terutama Dindikbud, sudah bekerjasama dengan jasa provider Telkomsel, sehingga tidak ada kendala jaringan. Meskipun demikian, ia mendapatkan laporan bahwa masih banyak para orangtua yang mempermasalahkan pembagian jalur masuk SMPN seperti zonasi.
“Karena ini sudah aturan, mengacu pada Permendikbud tahun 2017 per satu rombel adalah 32 siswa. Di SMPN 1 ini rombelnya ada 9, berarti dikali 32 ada kuota di SMPN 1 ini sebanyak 288 kuota untuk penerimaan tahun ajaran 2022-2023 ini,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun pendaftaran dilakukan secara daring, namun hal itu tidak ditemukan adanya kendala. Jumhadi secara langsung meninjau pendaftaran dan mengakui proses pendaftaran cukup lancar.
Untuk jalur pendaftaran dibuka beberapa jalur yaitu jalur zonasi tersedia 65 persen, jalur prestasi 15 persen, jalur afirmasi 15 persen, dan jalur perpindahan siswa ada 5 persen. Jumhadi mengimbau agar tidak ada manipulasi data dalam penerimaan PPDB SMP.
“Untuk jalur prestasi, insyaallah manipulasi data tidak ada, sampai detik ini belum ada laporan kalau ada calo seperti itu, Dindikbud punya standar khusus. Sekarang kan sistem online, bisa melihat dalam pendaftaran dan insyaallah di Kota Serang tidak ada,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Serang, Sunyata Jaka Santoso, mengatakan bahwa untuk jalur prestasi terbagi menjadi dua bagian yaitu prestasi akademis dan prestasi non akademis. Dimana prestasi akademis hanya bisa digunakan oleh peserta didik dari dalam kota, sedangkan pendaftar melalui jalur afirmasi dari luar kota bisa menggunakan prestasi non akademik.
“Kalau non akademis persyaratannya harus memiliki sertifikat. Kalau prestasi akademis hanya menggunakan nilai raport tetapi ranking 1,2 dan 3 dengan dibuktikan surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bisa diunduh contohnya di website PPDB,” jelasnya.
Untuk membuktikan keaslian sertifikat jalur prestasi non akademik, kata dia, siswa datang ke sekolah dan menunjukkan sertifikat asli dan berkasnya harus mengumpulkan salinan sertifikat yang sudah dilegalisir oleh Lembaga penyelenggara.
“Kalau misalnya penyelenggara kegiatannya adalah KONI, maka harus dilegalisir oleh KONI. Apabila penyelenggara kegiatan Kementrian, bisa ke dinas sebagai perwakilan dari Kementrian, itu fotocopy dan harus menunjukkan sertifikat aslinya,” terangnya.
Berdasarkan Juknis PPDB Kota Serang tahun 2022, ada penambahan kategori prestasi non akademik yaitu tahfidz atau hafal Quran minimal 2 juz bagi yang beragama muslim dan hafal 2 bab Alkitab bagi yang beragama non muslim. Nantinya, peserta didik akan diuji oleh panitia PPDB yang masuk ke tim penguji.
“Sampai saat ini yang tahfidz belum ada, kalau yang prestasi mungkin sudah ada. Karena yang dilayani di atas (sekolah) kebanyakan yang jalur prestasi,” tandasnya.