GELUMPAI.ID — Paus Fransiskus menunjukkan komitmennya untuk terus memimpin Gereja Katolik meski kondisi kesehatannya sempat kritis. Vatikan baru-baru ini mengumumkan bahwa Paus berusia 88 tahun tersebut telah menandatangani rencana reformasi baru yang akan berlangsung selama tiga tahun.
Reformasi ini mencakup pemberian peran lebih besar bagi perempuan di Gereja Katolik, termasuk kemungkinan penahbisan diakon perempuan. Langkah ini juga memperkenalkan partisipasi yang lebih besar dari umat awam dalam pengambilan keputusan gerejawi.
Proses ini telah melalui beberapa pertemuan Sinode Uskup yang dimulai pada tahun 2023. Setiap pertemuan membahas pembaruan-pembaruan penting untuk tata kelola Gereja, dengan keterlibatan perempuan sebagai elemen kunci.
Meskipun dokumen terakhir belum mencakup penahbisan diakon perempuan, Paus menegaskan bahwa perempuan harus mendapat akses penuh untuk posisi kepemimpinan di gereja.
Paus juga memperpanjang proses reformasi ini hingga Oktober 2028, dengan sebuah “majelis gerejawi” yang melibatkan uskup, pendeta, biarawan, biarawati, dan umat awam pria dan wanita.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun usianya sudah lanjut, Paus Fransiskus tetap berkomitmen untuk melanjutkan visi reformasi yang telah dimulai.
Sumber: CNBC Indonesia