Tips Karir & Loker

Pelecehan Verbal di Kantor: Jangan Diam, Ini Bentuk-Bentuknya yang Harus Kamu Tahu!

GELUMPAI.ID – Pelecehan verbal di tempat kerja bukan hal yang bisa disepelekan. Selain bikin suasana kerja jadi toxic, tindakan ini juga bisa merusak kesehatan mental dan menurunkan produktivitas tim. Sayangnya, banyak orang yang masih bingung atau bahkan takut untuk melaporkannya. Yuk, kenali bentuk-bentuk pelecehan verbal di kantor biar kamu bisa lebih aware!

1. Panggilan yang Merendahkan

Tanpa sadar, julukan seperti “bodoh” atau “payah” sering kali dianggap bercanda. Padahal, ini termasuk pelecehan verbal lho! Apalagi kalau julukan itu sering diulang-ulang, bisa bikin kamu merasa dipermalukan atau direndahkan.
Kalau hal ini dibiarkan terus menerus, dampaknya bisa serius bagi mental dan rasa percaya diri.

2. Menertawakan Penderitaanmu

Ketawa memang bikin suasana lebih cair, tapi beda cerita kalau kamu dijadikan bahan lelucon. Tertawa di atas penderitaan orang lain itu sama sekali nggak pantas.
Ketika kamu mengungkapkan ketidaknyamanan tapi malah dibilang “terlalu serius” atau “nggak asik”, itu tanda kalau perasaanmu diabaikan. Hati-hati, perilaku ini sering muncul dari orang dengan sifat narsistik.

3. Mengejekmu Saat Berbicara

Kalau kamu menyuarakan sesuatu di kantor dan malah dibalas dengan komentar seperti “Duh, dia baper banget” atau “sensitif”, itu juga pelecehan verbal! Bahkan, tindakan seperti memutar mata atau memberi respons sinis termasuk bentuk pelecehan.
Perilaku ini bikin korban jadi ragu untuk bicara lagi di kemudian hari karena merasa tidak dihargai.

4. Berteriak atau Meninggikan Suara

Diskusi panas itu wajar, tapi kalau atasan atau rekan kerja mulai berteriak dan meninggikan suara tanpa alasan jelas, itu pelecehan verbal. Biasanya, ini dilakukan untuk membuatmu merasa takut atau terintimidasi.
Alih-alih berdiskusi dengan logis, pelaku menggunakan nada kasar dan volume suara sebagai “senjata” untuk menekan lawan bicara.

5. Menyindir dengan Halus Tapi Menyakitkan

Sindiran mungkin terdengar sepele, tapi dampaknya bisa bikin sakit hati. Pelaku sering kali membantah niat buruk mereka, padahal maksud yang tersirat jelas merendahkan.
Contoh sederhana seperti: “Oh, jadi gitu aja nggak bisa?” atau sindiran lainnya yang bikin kamu merasa nggak kompeten.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar