Pemuda Asal Surabaya Tertipu Promotor, Kini Terlunta-lunta di Kota Serang
GELUMPAI.ID – Nasib malang menimpa pemuda asal Surabaya, jawa Timur, Valently Vio Irawan (22) diduga ditipu oleh oknum yang menjanjikan pekerjaan di Kota Serang.
Valently Vio Irawan kehilangan seluruh barang bawaan dan dokumen penting miliknya yang dibawa oleh oknum penipu tersebut, hanya menyisakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di dompetnya setelah ditinggal di Kawasan Alun-alun Kota Serang sejak Sabtu, (12/11) kemarin.
Saat ditemui, Vio menceritakan bahwa dirinya sengaja berangkat menuju Ibukota Provinsi Banten karena dijanjikan mendapat pekerjaan sebagai pekerja proyek. Ia sendiri mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan tersebut melalui media sosial Facebook.
“Semua barang bawaan milik saya dibawa sama orang itu (oknum). Awalnya saya ditawari kerja gratis tanpa bayar sepeserpun, saya ragu dan bilang kalau itu penipuan, tapi teman saya meyakinkan kalau itu benar karena komentarnya semua dapat kerja betulan,” ungkapnya, Selasa (15/11) di halaman Polsek Serang.
Vio diberi petunjuk oleh warga
Sebelumnya, Vio meminta surat jalan ke Kelurahan Kotabaru sesuai dengan saran dari salah seorang warga. Akan tetapi, ia sendiri salah mengira kantor kelurahan yang dipikirnya adalah kantor Polsek yang dimaksud oleh warga yang memberikan petunjuk.
“Saya disarankan sama warga agar membuat surat jalan ke Kepolisian, akhirnya saya dikasih petunjuk jalan sampai ke sini (Kepolisian, red). Ke sini pun saya diantar oleh sopir angkot yang sama sekali enggak mau dibayar, malah ngasih unjuk saya lurus terus sampai ketemu Pos Polisi,” tuturnya.
Ia mengaku tidak dapat menghubungi kedua orangtuanya, lantaran handphone miliknya pun dibawa oleh oknum yang menjemput dirinya dengan menggunakan sepeda motor merek Beat.
Vio menuturkan bahwa oknum tersebut sudah menunggu dan sengaja menjemput dirinya di Terminal Pakupatan, setelah sebelumnya berkomunikasi via aplikasi Messenger dari Facebook.
“Handphone di tas semua dan sudah hilang dibawa orang itu. Awalnya saya kontekan via facebook dan saya tiba-tiba dijemput sama orang yang ngakunya mau nemuin saya dengan bosnya, pokoknya saya udah ditungguin di Terminal Pakupatan sama orang itu, kita chatting lewat messenger,” terangnya.
Pemuda Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis ini menyampaikan bahwa dirinya berangkat dari Surabaya atas sepengetahuan orang tuanya dengan menggunakan bus. Ia mengaku, oleh oknum tersebut dibawa ke Kawasan Alun-alun Kota Serang dan diminta untuk beristirahat terlebih dahulu dengan dibelikan minuman dingin dan dua batang rokok.
“Saya berangkat dari Surabaya ke sini naik bis. Saya dibawa ke Alun-alun sama orang itu, disuruh istirahat dulu dan dibeliin es, dikasih rokok 2 batang, tapi tas saya masih di motor orang itu dan motor beat, sekarang semua barang-barangnya dibawa kabur sama orang itu,” tuturnya.
Sejak Hari itu, Vio tidur di Mesjid setempat
Sejak hari Sabtu, ia hanya tidur di masjid terdekat dan berupaya bertahan hidup dengan menjadi juru parkir (jukir) atas seizin jukir yang ditugaskan. Menurutnya, ia hanya diperbolehkan berperan sebagai jukir setelah lepas pukul 18:00 WIB hingga dini hari dengan penghasilan yang tidak seberapa.
“Dari Sabtu sampai hari ini saya tidur di masjid, kadang jaga parkiran dan sama orang (jukir) ngasih saya untuk markir habis magrib dan dapatnya hanya Rp2-4 ribu. Kadang kurang untuk beli makan, jadi saya minta (makan) ke orang, minta gorengan karena mereka enggak bisa ngasih uang,” jelasnya.
Ia berpikir dengan penghasilannya sebagai jukir semantara, dapat kembali pulang dengan mengandalkan uang yang dikumpulkannya. Namun ternyata ia salah, karena untuk makan saja masih kurang dan Vio juga sempat dicurigai sebagai ODGJ.
“Pikir saya, saya bisa pulang dari hasil ngumpulin duit jaga parkir. Ternyata enggak bisa, karena jaga parkir hasilnya enggak seberapa, belum lagi untuk makan,” ucapnya.
Dengan bantuan dari seorang warga dan sopir angkot, ia pun sampai ke Pos Polisi di Polsek Serang yang lokasinya bersebelahan dengan kantor Kelurahan Kotabaru. Ia mengakui baru kali ini dirinya melapor, karena ketidaktahuannya sejak ditipu oleh oknum dengan modus menjanjikan pekerjaan sebagai pekerja proyek.
“Baru kali ini lapor, saya dikasih tau warga disuruh bikin surat jalan dan ditunjukin jalannya ke Pos Polisi. Saya minta tolong sopir angkot, dan nganterin tapi beliau enggak bayar sama sekali, saya diantar sampai perempatan (Pocis), saya ditunjukin jalan lurus sampai akhirnya masuk ke kantor kelurahan,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan, hingga pukul 15:00 WIB, Valently Vio Irawan masih di introgasi oleh petugas kepolisian guna memberikan keterangan lebih mendalam. Ia pun menceritakan kronologi awal kedatangannya ke Kota Serang hingga akhirnya bisa melapor ke pihak Kepolisian.
Tinggalkan Komentar