Penyelidik Tangkap Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol
GELUMPAI.ID – Penyelidik Korea Selatan telah menangkap Presiden yang diskors Yoon Suk-yeol pada 15 Januari 2025, hanya enam minggu setelah ia memberlakukan darurat militer yang kemudian dibatalkan oleh Majelis Nasional. Penangkapan ini dilaksanakan setelah upaya pertama gagal, yang diakhiri dengan kebuntuan di kediaman resmi Yoon.
“Markas Besar Investigasi Gabungan telah melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk-yeol hari ini pukul 10:33 pagi,” ungkap pihak berwenang yang sedang menyelidiki Yoon atas tuduhan pemberontakan.
Meskipun penyelidik berusaha memanjat kompleks perumahan presiden dengan menggunakan tangga, mereka awalnya dihalangi oleh Dinas Keamanan Presiden dan sejumlah anggota parlemen konservatif dari Partai Kekuatan Rakyat. Namun, Seok Dong-hyeon, teman dan penasihat lama Yoon, mengonfirmasi bahwa Presiden siap untuk berpartisipasi dalam interogasi jika pihak berwenang menarik diri dari kediamannya.
Penjabat Presiden Choi Sang-mok pun menyerukan agar tenang dan menghindari kontak fisik antara lembaga negara, menegaskan akan meminta pertanggungjawaban mereka jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Operasi penangkapan ini melibatkan sekitar 1.000 petugas polisi dan mendapat perhatian publik yang cukup besar. Ribuan orang berkumpul di luar rumah Yoon, memberikan dukungan terhadap presiden yang dimakzulkan.
Sebelumnya, pada awal Januari, upaya pertama untuk menangkap Yoon gagal setelah terjadi kebuntuan berjam-jam dengan tim keamanannya di dalam kompleks presiden. Selain itu, Yoon juga tidak hadir dalam sidang pemakzulannya yang digelar pada 3 Desember 2024, sehingga sidang tersebut ditunda beberapa menit setelah dimulai.
Sumber: Aljazeera
Tinggalkan Komentar